Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang siap menurunkan angka kasus stunting sesuai dengan target nasional sebesar 14 persen di tahun 2024.

"Kalau diambil angka yang tertinggi, Kota Semarang masih di angka 21 persen," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai peluncuran Program Semua Bergerak Bersama Mengatasi Stunting di Semarang, Selasa.

Jumlah kasus stunting Kota Semarang pada 2021 mencapai 1.367 anak.

Berbagai upaya, kata dia, sudah dilakukan mulai dari pemantauan terhadap ibu hamil serta kepastian asupan gizi dan vitaminnya.

Baca juga: Pemkab Kudus bentuk tim percepatan penurunan angka stunting

Dari sisi penganggaran, Pemerintah Kota Semarang juga menyiapkan pemberian makanan tambahan.

"Semua ikut bergerak, yang punya rezeki ikut bantu memberi," katanya.

Ia mengharapkan berbagai inovasi mampu mengatasi persoalan stunting di daerah itu.

Pria yang akrab disapa dengan panggilan Hendi ini, mengapresiasi keberhasilan para ibu yang dengan sabar dan teliti telah "meluluskan" anaknya dari stunting.

Ketua Forum Kota Sehat Semarang Krisseptiana menambahkan perhatian lingkungan merupakan salah satu kunci keberhasilan mengatasi stunting.

"Lingkungan sekitarnya harus turut berupaya membantu tetangga terdekatnya," katanya.

Baca juga: Penurunan stunting tidak sekadar faktor pangan
Baca juga: Kasus kekerdilan di Batang capai 5.182 balita
Baca juga: Percepat penurunan, BKKBN gelar Gerak Stunting tingkat kab/kota

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024