Purwokerto (ANTARA) - Dosen Teknik Informatikahttp://unsoed.ac.id Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Dr. Nurul Hidayat berkesempatan memberikan pelatihan pemasaran digital bagi mantan pekerja migran.

Kegiatan pelatihan yang terselenggara atas kerja sama Unsoed dan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Kebumen itu digelar di Hotel Luminor, Purwokerto, 20-23 Juni 2022, serta diikuti 150 mantan pekerja migran dengan latar belakang dan usia yang beragam.

Saat menyampaikan materi, Dr. Nurul Hidayat mengatakan program pelatihan tersebut dapat mencetak tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi dan komunikasi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saingnya di era industri 4.0.

Menurut dia, pelatihan digital marketing bagi mantan buruh migran ditujukan untuk melatih peserta dalam mengembangkan proses bisnisnya melalui digitalisasi kelembagaan dan manajemen keuangan, pemasaran digital, serta pengembangan inovasi produk secara digital.

"Pelatihan hari ini untuk meningkatkan kompetensi, bukan hanya teori. Jadi thematic academy ini menggabungkan keterampilan dengan manajemen pengelolaan bisnis," kata dia yang akrab disapa Dr. Enha.

Ia pun memaparkan beberapa hal yang perlu diketahui dan harus dimiliki dalam bisnis online atau daring, yakni foto produk atau foto jasanya, punya laptop atau telepon pintar, dan punya alamat surat elektronik (surel/email).

Menurut dia, cukup dengan tiga hal itu saja para mantan pekerja migran bisa berbisnis secara daring, sedangkan produk yang ditawarkan juga harus memiliki tiga kriteria supaya layak dijual, yaitu unik, kompetitor sedikit, dan cukup ada pasar. 

"Di samping itu, kita sebagai pelaku bisnis harus siap untuk berbisnis. Untuk hal ini, biasanya kesalahan yang muncul bagi pelaku bisnis pemula adalah tidak punya mentor dan komunitas. Dan yang terakhir marketingnya harus mantap dan kapabel. Apabila semua yang saya sampaikan tadi sudah terpenuhi biasanya bisnis online akan berjalan sukses," kata Enha.

Baca juga: Dosen Faperta Unsoed jadi dosen tamu di Nong Lam University Vietnam

Salah seorang mantan pekerja migran asal Petanahan, Kabupaten Kebumen, Rudi (35) mengaku senang dan bersyukur bisa mendapatkan pelatihan dari Kominfo yang bekerja sama dengan Unsoed. Rudi saat ini tengah mengembangkan bisnis kerajinan dari batang pohon pisang.

Pelatihan tersebut bagian dari Thematic Academy (TA) Sinergi Pengembangan Talenta Digital sebagai Program Digital Talent Scholarship (DTS) melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Tahun 2022 yang merupakan salah satu akademi pada Program Digital Talent Scholarship dengan tujuan untuk meningkatkan ketrampilan digital ke berbagai kalangan. 

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Thematic academy tahun 2022 memberikan pelatihan nonsertifikasi kepada 40.000 peserta dengan sasaran mewujudkan pemanfaatan TIK yang infklusif dan berdampak bagi peningkatan kualitas hidup. Pelatihan Thematic Academy (TA) kali ini untuk Kabupaten Kebumen sebagai upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia kelompok mantan pekerja migran. 

Penyelenggaraan program Digital Talent Scholarship Kementerian Kominfo Tahun 2022 yang sejalan dengan 5 poin Transformasi Digital Nasional itu mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kominfo.

Salah satu kunci transformasi tersebut adalah sumber daya manusia (SDM) yang berbakat, berkarakter, dan memiliki integritas nasional. Terlebih di era digital saat ini telah terjadi disrupsi dalam berbagai aspek kehidupan, sejalan dengan fenomena transformasi global akibat revolusi industri 4.0. 

Oleh karena itu, peserta yang terpilih mengikuti pelatihan tersebut diharapkan dapat menjadi backbone, motor, innovator, dan creator SDM di masa bonus demografi Indonesia. 


Baca juga: Penerima beasiswa KIP-K jadi lulusan terbaik Fakultas Kedokteran Unsoed
Baca juga: Unsoed Purwokerto luluskan 747 wisudawan dalam wisuda periode 145

 

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024