Purwokerto (ANTARA) - Dosen Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Dadiek Pranindito, S.T., M.T. menciptakan sebuah aplikasi yang dapat mengenali potensi individu berdasarkan hasil tes minat bakat dan latihan soal.
Pembuatan aplikasi yang diberi nama "Pak Budi" itu didasari permasalahan yang dihadapi siswa yang akan melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang pendidikan tinggi setelah selesai menempuh pendidikan di bangku SMA/SMK.
Oleh karena begitu banyak ragam pilihan jurusan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi saat ini, membuat siswa kadangkala bimbang dalam menentukan jurusan yang sesuai dengan ketertarikan dan kemampuannya.
Dadiek mengaku kerap menjumpai mahasiswa yang dilema dalam memilih jurusan kuliah yang tepat, bahkan beberapa di antaranya ada yang berhenti di tengah karena merasa tidak cocok dan terbebani dengan jurusan yang diambil.
"Sayang sekali jika kuliahnya harus terhenti hanya karena keliru jurusan. Untuk itu saya ingin membantu siswa-siswi ini agar lebih terencana dalam menentukan masa depan mereka," katanya.
Merujuk pada permasalahan tersebut, dia pun menciptakan aplikasi "Pak Budi" dengan harapan hasil dari tes aplikasi tersebut dapat digunakan oleh siswa SMA/SMK untuk merencanakan studi lanjut ke perguruan tinggi agar tidak keliru dalam menentukan jurusan.
Bahkan, kata dia, "Pak Budi" menjadi aplikasi konsultasi pendidikan pertama di Indonesia berbasis artificial intelligence (kecerdasan buatan) yang dapat diakses dengan mudah di manapun dan kapan pun.
Baca juga: Mahasiswa ITTP merancang sistem monitoring meteran listrik otomatis
Secara umum, aplikasi tersebut mempunyai tiga fitur unggulan, yaitu konsultasi, tes minat bakat, serta latihan soal try out UN dan SBMPTN..
Dengan fitur konsultasi, pengguna akan terhubung dengan konselor yang menjadi partner dalam melakukan konseling mengenai perencanaan studi lanjut. Pengguna dapat menceritakan permasalahan yang dialami, dan akan dibimbing untuk menentukan jurusan yang tepat.
Dalam fitur minat bakat, pengguna difasilitasi dengan adanya soal-soal psikotes yang bisa dicoba secara gratis. Melalui latihan soal psikotes ini, pengguna dapat mengenali potensi dirinya sejak awal.
"Selain konseling, pengguna yang merupakan siswa-siswi SMA/SMK bisa juga menggunakan fitur minat bakat untuk menentukan jurusan kuliah yang tepat. Disesuaikan dengan hasil psikotesnya," kata Dadiek.
Selain kedua fitur tersebut, kata dia, ada pula latihan soal try out UN yang bisa dicoba oleh siswa-siswi SMA/SMK yang hendak menempuh ujian akhir serta soal try out SBMPTN sebagai soal-soal prediksi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN).
Saat ini, aplikasi "Pak Budi" sudah dapat diakses melalui laman https://pakbudi.id maupun Play Store. "Pada Play Store, aplikasi ini telah diunduh sebanyak 100 ribu lebih dengan total pengguna sekitar 87.123," kata Dadiek.
Menurut dia, "Pak Budi" merupakan salah satu start up binaan Banyumas Digital Valley (BDV), yakni sebuah inkubator yang dikelola oleh Institut Teknologi Telkom Purwokerto.
Selain itu, BDV memiliki berbagai layanan yang membantu para penggiat usaha start up khususnya di daerah Banyumas agar lebih berkembang.
Baca juga: Mahasiswa ITTP merancang teknologi pemantau pertumbuhan udang
Baca juga: Mahasiswa ITTP sukses rancang teknologi telekomuniksasi pemantau tanaman
Pembuatan aplikasi yang diberi nama "Pak Budi" itu didasari permasalahan yang dihadapi siswa yang akan melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang pendidikan tinggi setelah selesai menempuh pendidikan di bangku SMA/SMK.
Oleh karena begitu banyak ragam pilihan jurusan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi saat ini, membuat siswa kadangkala bimbang dalam menentukan jurusan yang sesuai dengan ketertarikan dan kemampuannya.
Dadiek mengaku kerap menjumpai mahasiswa yang dilema dalam memilih jurusan kuliah yang tepat, bahkan beberapa di antaranya ada yang berhenti di tengah karena merasa tidak cocok dan terbebani dengan jurusan yang diambil.
"Sayang sekali jika kuliahnya harus terhenti hanya karena keliru jurusan. Untuk itu saya ingin membantu siswa-siswi ini agar lebih terencana dalam menentukan masa depan mereka," katanya.
Merujuk pada permasalahan tersebut, dia pun menciptakan aplikasi "Pak Budi" dengan harapan hasil dari tes aplikasi tersebut dapat digunakan oleh siswa SMA/SMK untuk merencanakan studi lanjut ke perguruan tinggi agar tidak keliru dalam menentukan jurusan.
Bahkan, kata dia, "Pak Budi" menjadi aplikasi konsultasi pendidikan pertama di Indonesia berbasis artificial intelligence (kecerdasan buatan) yang dapat diakses dengan mudah di manapun dan kapan pun.
Baca juga: Mahasiswa ITTP merancang sistem monitoring meteran listrik otomatis
Secara umum, aplikasi tersebut mempunyai tiga fitur unggulan, yaitu konsultasi, tes minat bakat, serta latihan soal try out UN dan SBMPTN..
Dengan fitur konsultasi, pengguna akan terhubung dengan konselor yang menjadi partner dalam melakukan konseling mengenai perencanaan studi lanjut. Pengguna dapat menceritakan permasalahan yang dialami, dan akan dibimbing untuk menentukan jurusan yang tepat.
Dalam fitur minat bakat, pengguna difasilitasi dengan adanya soal-soal psikotes yang bisa dicoba secara gratis. Melalui latihan soal psikotes ini, pengguna dapat mengenali potensi dirinya sejak awal.
"Selain konseling, pengguna yang merupakan siswa-siswi SMA/SMK bisa juga menggunakan fitur minat bakat untuk menentukan jurusan kuliah yang tepat. Disesuaikan dengan hasil psikotesnya," kata Dadiek.
Selain kedua fitur tersebut, kata dia, ada pula latihan soal try out UN yang bisa dicoba oleh siswa-siswi SMA/SMK yang hendak menempuh ujian akhir serta soal try out SBMPTN sebagai soal-soal prediksi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN).
Saat ini, aplikasi "Pak Budi" sudah dapat diakses melalui laman https://pakbudi.id maupun Play Store. "Pada Play Store, aplikasi ini telah diunduh sebanyak 100 ribu lebih dengan total pengguna sekitar 87.123," kata Dadiek.
Menurut dia, "Pak Budi" merupakan salah satu start up binaan Banyumas Digital Valley (BDV), yakni sebuah inkubator yang dikelola oleh Institut Teknologi Telkom Purwokerto.
Selain itu, BDV memiliki berbagai layanan yang membantu para penggiat usaha start up khususnya di daerah Banyumas agar lebih berkembang.
Baca juga: Mahasiswa ITTP merancang teknologi pemantau pertumbuhan udang
Baca juga: Mahasiswa ITTP sukses rancang teknologi telekomuniksasi pemantau tanaman