Purwokerto (ANTARA) - Mahasiswa dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) Fikri Nizar berhasil merancang teknologi sistem telekomunikasi yang dapat dipergunakan untuk memantau pertumbuhan tanaman dari jarak jauh.

"Sistem ini diharapkan dapat terus dikembangkan guna membantu petani untuk memantau pertumbuhan tanaman berdasarkan tingkat kelembapan tanah tanpa harus setiap saat ke lapangan, karena bisa dilakukan jarak jauh menggunakan telepon seluler," kata Fikri Nizar di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat.

Mahasiswa D3 Teknik Telekomunikasi ITTP tersebut menjelaskan sistem komunikasi tersebut menggunakan long range wide area network atau Lorawan.

Lorawan, kata dia, merupakan teknologi telekomunikasi yang biasa digunakan untuk mentransmisi data langsung ke pengguna.

Baca juga: Aplikasi Arepmas promosikan wisata Banyumas

Menurut dia, penerapan sistem Lorawan untuk monitoring pertumbuhan tanaman yang diukur berdasarkan kelembapan tanah masih jarang dilakukan.

"Teknologi Lorawan sendiri pada saat ini masih jarang digunakan karena masyarakat cenderung memanfaatkan teknologi 'zigbee' maupun 'wifi'," katanya.

Dengan demikian, kata dia, sistem yang tengah dirancang tersebut diharapkan bisa mempermudah para petani dalam memantau pertumbuhan tanaman mereka dengan menggunakan teknologi modern.

Sementara itu, dosen ITTP Muntaqo Alfin mengatakan, alat monitoring kelembapan tanah pada tanaman pertanian menggunakan protokol nirkabel Lorawan sangat menarik untuk diterapkan bagi para petani.

"Selain dapat memudahkan petani dalam memantau kelembapan tanah yang berdampak pada pertumbuhan tanaman mereka, alat ini juga bisa menjadi solusi untuk menjawab tantangan era teknologi modern," katanya.

Dia berharap alat tersebut bisa digunakan, dikembangkan, serta diterapkan di tengah masyarakat, khususnya para petani.

"Sehingga dengan adanya inovasi ini dapat mendukung perwujudan masyarakat tani yang modern," katanya.

Dia menambahkan, pemantauan tanaman bisa dilakukan dari jarak yang jauh karena teknologi Lorawan tersebut bisa menjangkau pengguna dengan batas terendah sekitar 12 kilometer.

Baca juga: Mahasiswa UNS kembangkan makanan khas Kebumen


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024