Purwokerto (ANTARA) - Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Tri Na'imah, M.Si. berhasil meraih gelar doktor di bidang Ilmu Psikologi Pendidikan Islam dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Dalam Sidang Promosi Doktor di UMY, dosen Fakultas Psikologi UMP itu mengusung disertasi yang berjudul "Workplace Well-Being Guru Taman Kanak-Kanak (Analisis Variabel Organisasional sebagai Anteseden)".
Menurut dia, penelitian tersebut menemukan konstruksi workplace well-being guru terdiri atas empat dimensi, yaitu dimensi sosial, dimensi emosi, dimensi profesional dan dimensi amal jariyah.
"Dimensi Sosial menjelaskan bahwa well-being di tempat kerja berkaitan dengan pengalaman sosial, integrasi sosial, dan kerja sama guru dengan komunitas sekolah," katanya.
Dr. Tri mengatakan dalam penelitian tersebut, guru merasa well-being karena memiliki keterdekatan dengan anak-anak.
Menurut dia, dimensi tersebut berkaitan dengan konsep ta’awun. Dalam hal ini, Islam menjunjung tinggi nilai ta’awun, yakni tolong-menolong antarsesama termasuk di dalamnya kerja sama, toleransi, kebersamaan, serta segala kebajikan yang membawa pada kemaslahatan hidup bersama.
"Spirit ta’awun dalam Islam menjadikan guru saleh dan welas asih untuk berbuat segala kebaikan kepada siapa pun tanpa pandang bulu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, dimensi emosi diekspresikan dalam rasa bahagia sebagai guru, bangga bekerja sekolah Islam, selalu ceria karena bergaul dengan anak-anak, merasa memiliki, merasa welas asih ke anak didik, dan rasa bersyukur.
"Kekuatan cinta dapat mendorong guru untuk menjalankan kewajibannya sebagai makhluk Allah, termasuk dalam mendidik anak," katanya.
Lebih lanjut, Tri mengatakan dimensi profesional well-being dalam penelitian tersebut adalah memiliki keinginan mengembangkan potensi diri, menghargai kinerja, dan memiliki alur kerja yang jelas.
Baca juga: Sentra Halal UMP gelar bimbingan teknis Juleha
Dalam pendidikan Islam, kata dia, guru profesional membawa dua misi, yaitu misi agama dan misi ilmu pengetahuan.
"Untuk menjalankan misi agama guru harus menyampaikan nilai-nilai ajaran Islam dalam mendidik siswa, sedangkan misi ilmu pengetahuan artinya guru berkewajiban membekali ilmu pengetahuan agar anak dapat memahami perkembangan ilmu dan teknologi," katanya.
Sementara dari dimensi amal jariyah, kata dia, ditandai dengan pandangan guru bahwa bekerja adalah ibadah, bekerja dengan ikhlas, bekerja dengan pengabdian kepada Allah SWT, dan bekerja sebagai panggilan hati.
Guru yang bekerja karena ikhlas dan pengabdian kepada Allah melakukan pekerjaannya berorientasi pada ibadah.
Oleh karena itu, kata dia, guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan saja tetapi juga membimbing anak didik agar memiliki akhlak mulai.
"Penelitian ini juga membuktikan pentingnya variabel organisasional untuk meningkatkan well-being guru. Selain itu untuk meningkatkan well-being guru perlu dilibatkan aspek spiritualitas dalam bekerja, karena penelitian ini membuktikan bahwa workplace spirituality memoderasi pengaruh keadilan organisasional dan kepemimpinan transformasional terhadap workplace well-being guru," katanya.
Sementara itu, Rektor UMP Dr. Jebul Suroso mengatakan bertambahnya jumlah dosen yang bergelar doktor merupakan suatu hal yang patut disyukuri.
Menurut dia, dengan meraih gelar doktor bukanlah akhir melainkan awal dari perjalanan yang baru.
"Kami berharap kiprah yang lebih besar dari para dosen yang sudah menyandang gelar doktor sebagai gelar pendidikan tertinggi di bidang akademik," kata Rektor yang menghadiri secara langsung Sidang Promosi Doktor Tri Na'mah, M.Si. di UMY.
Ia mengatakan dengan adanya tambahan doktor baru di bidang Ilmu Psikologi Pendidikan Islam, maka UMP sekarang telah memiliki dosen dengan klasifikasi S3 sebanyak 101 doktor.
Menurut dia, UMP berkomitmen untuk menjaga kualitas tenaga pengajarnya dengan terus mendorong para dosen untuk mencapai gelar akademik tertinggi dan saat ini cukup banyak dosen yang sedang menempuh S3 baik di dalam maupun di luar negeri. (Tgr)
Baca juga: Rektor dan mahasiswa doakan Eril dalam puncak Gebyar Milad Ke-57 UMP
Baca juga: Dosen UMP raih gelar doktor di University of Arkansas
Dalam Sidang Promosi Doktor di UMY, dosen Fakultas Psikologi UMP itu mengusung disertasi yang berjudul "Workplace Well-Being Guru Taman Kanak-Kanak (Analisis Variabel Organisasional sebagai Anteseden)".
Menurut dia, penelitian tersebut menemukan konstruksi workplace well-being guru terdiri atas empat dimensi, yaitu dimensi sosial, dimensi emosi, dimensi profesional dan dimensi amal jariyah.
"Dimensi Sosial menjelaskan bahwa well-being di tempat kerja berkaitan dengan pengalaman sosial, integrasi sosial, dan kerja sama guru dengan komunitas sekolah," katanya.
Dr. Tri mengatakan dalam penelitian tersebut, guru merasa well-being karena memiliki keterdekatan dengan anak-anak.
Menurut dia, dimensi tersebut berkaitan dengan konsep ta’awun. Dalam hal ini, Islam menjunjung tinggi nilai ta’awun, yakni tolong-menolong antarsesama termasuk di dalamnya kerja sama, toleransi, kebersamaan, serta segala kebajikan yang membawa pada kemaslahatan hidup bersama.
"Spirit ta’awun dalam Islam menjadikan guru saleh dan welas asih untuk berbuat segala kebaikan kepada siapa pun tanpa pandang bulu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, dimensi emosi diekspresikan dalam rasa bahagia sebagai guru, bangga bekerja sekolah Islam, selalu ceria karena bergaul dengan anak-anak, merasa memiliki, merasa welas asih ke anak didik, dan rasa bersyukur.
"Kekuatan cinta dapat mendorong guru untuk menjalankan kewajibannya sebagai makhluk Allah, termasuk dalam mendidik anak," katanya.
Lebih lanjut, Tri mengatakan dimensi profesional well-being dalam penelitian tersebut adalah memiliki keinginan mengembangkan potensi diri, menghargai kinerja, dan memiliki alur kerja yang jelas.
Baca juga: Sentra Halal UMP gelar bimbingan teknis Juleha
Dalam pendidikan Islam, kata dia, guru profesional membawa dua misi, yaitu misi agama dan misi ilmu pengetahuan.
"Untuk menjalankan misi agama guru harus menyampaikan nilai-nilai ajaran Islam dalam mendidik siswa, sedangkan misi ilmu pengetahuan artinya guru berkewajiban membekali ilmu pengetahuan agar anak dapat memahami perkembangan ilmu dan teknologi," katanya.
Sementara dari dimensi amal jariyah, kata dia, ditandai dengan pandangan guru bahwa bekerja adalah ibadah, bekerja dengan ikhlas, bekerja dengan pengabdian kepada Allah SWT, dan bekerja sebagai panggilan hati.
Guru yang bekerja karena ikhlas dan pengabdian kepada Allah melakukan pekerjaannya berorientasi pada ibadah.
Oleh karena itu, kata dia, guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan saja tetapi juga membimbing anak didik agar memiliki akhlak mulai.
"Penelitian ini juga membuktikan pentingnya variabel organisasional untuk meningkatkan well-being guru. Selain itu untuk meningkatkan well-being guru perlu dilibatkan aspek spiritualitas dalam bekerja, karena penelitian ini membuktikan bahwa workplace spirituality memoderasi pengaruh keadilan organisasional dan kepemimpinan transformasional terhadap workplace well-being guru," katanya.
Sementara itu, Rektor UMP Dr. Jebul Suroso mengatakan bertambahnya jumlah dosen yang bergelar doktor merupakan suatu hal yang patut disyukuri.
Menurut dia, dengan meraih gelar doktor bukanlah akhir melainkan awal dari perjalanan yang baru.
"Kami berharap kiprah yang lebih besar dari para dosen yang sudah menyandang gelar doktor sebagai gelar pendidikan tertinggi di bidang akademik," kata Rektor yang menghadiri secara langsung Sidang Promosi Doktor Tri Na'mah, M.Si. di UMY.
Ia mengatakan dengan adanya tambahan doktor baru di bidang Ilmu Psikologi Pendidikan Islam, maka UMP sekarang telah memiliki dosen dengan klasifikasi S3 sebanyak 101 doktor.
Menurut dia, UMP berkomitmen untuk menjaga kualitas tenaga pengajarnya dengan terus mendorong para dosen untuk mencapai gelar akademik tertinggi dan saat ini cukup banyak dosen yang sedang menempuh S3 baik di dalam maupun di luar negeri. (Tgr)
Baca juga: Rektor dan mahasiswa doakan Eril dalam puncak Gebyar Milad Ke-57 UMP
Baca juga: Dosen UMP raih gelar doktor di University of Arkansas