Wonosobo (ANTARA) - Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mendorong kawasan Dieng menjadi geopark nasional bahkan geopark global untuk memajukan pariwisata.

"Kawasan Dieng memang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi geopark nasional maupun geopark global, hal ini tercermin melalui 10 matriks hasil verifikasi dan identifikasi warisan geologi dan geosite," katanya di Wonosobo, Jawa Tengah, Senin.

Sebanyak 10 metriks tersebut meliputi Telaga Menjer, kompleks Telaga Warna, Telaga Cebong, Bukit Sikunir, Gunung Api Pakuwaja, Bukit Prambanan, Gunung Seroja, Gunung Bisma, Bukit Sidede, dan Tuk Bimo Lukar yang selanjutnya diusulkan ke UNESCO.

Afif mengatakan melalui sinergitas dan kolaborasi antarpelaku wisata dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) diharapkan menjadi magnet kuat dan nilai keunggulan tersendiri secara nasional maupun internasional.

Baca juga: 94.742 wisatawan kunjungi Dieng selama libur Lebaran

Selain itu, dengan perbaikan sarana dan prasarana yang ada akan menghasilkan geopark Dieng yang optimal.

Ia menegaskan perlu kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam dengan memperkuat rasa cinta Tanah Air berbasis perlindungan, pendidikan, dan pembangunan ekonomi lokal sehingga geopark Dieng kelak menjadi pusat edukasi dan ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

"Saya harap pembangunan geopark Dieng ini menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam serta memperkuat rasa cinta Tanah Air," katanya pada pembukaan pendidikan dan pelatihan pengenalan geopark bagi masyarakat di Hotel Dafam Wonosobo.

Koordinator Penyelenggaraan dan Prasarana Pengembangan SDM Geominerba Ade Hidayat menekankan masyarakat sebagai aktor utama dalam upaya pelestarian dan pengembangan ekonomi dalam kawasan geopark ini dituntut menyiapkan diri mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai tahap pengelolaannya. 

Baca juga: Bupati: Dieng tetap aman bagi wisatawan
Baca juga: Pemkab pastikan aktivitas wisata Dieng berjalan normal
Baca juga: Pariwisata di Kabupaten Wonosobo mulai menggeliat
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024