Pekalongan (ANTARA) - Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mencatat kenaikan harga cabai merah teropong di pasaran yang kini menembus Rp60 ribu per kilogram atau naik dibanding sebelumnya sebesar Rp29 ribu/ kilogram.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan Junaenah di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa kenaikan harga cabai merah juga diikuti naiknya harga telur ayam di pasaran yang mencapai Rp27 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp24 ribu/ kilogram.

"Kenaikan harga cabai memang cukup tinggi, bahkan perbandingan harga pada akhir Mei 2022 dengan awal Juni 2022 sudah mencapai Rp11 ribu per kilogram. Semula harga cabai merah Rp49 ribu/ kilogram namun kini sudah mencapai Rp60 ribu/ kilogram," katanya.

Selain cabai merah, kata dia, kenaikan juga terjadi pada jenis cabai lainnya seperti cabai rawit merah Rp57 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp52 ribu/ kilogram, dan cabai keriting Rp51 ribu/ kilogram.

Junaenah mengatakan tren kenaikan harga dua komoditas tersebut terpantau sejak akhir Mei 2022 hingga sekarang.

Kenaikan dua komoditas itu, kata dia, disebabkan faktor cuaca yang saat ini cenderung ekstrem dan harga pakan ayam yang juga naik sehingga mempengaruhi pasokan.

"Apalagi permintaan masyarakat pada dua komoditas itu juga naik pascalebaran. Meski dua komoditas tersebut mengalami kenaikan namun hal ini tidak mempengaruhi harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat lainnya seperti beras dan daging ayam ras," katanya.

Menurut dia, harga kebutuhan pokok masyarakat seperti beras dan daging ayam ras cenderung masih stabil.

"Harga beras jenis premium masih Rp10.600/ kilogram, beras jenis medium Rp10 ribu/ kilogram, dan daging ayam Rp36 ribu per kilogram atau turun dibanding sebelumnya Rp40 ribu/ kilogram," katanya.

Ia mengatakan hasil dari kegiatan pantauan harga di pasaran tersebut nantinya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi penyebab kenaikan harga, rantai distribusi, hingga kendala yang dihadapi agar harga kebutuhan pokok masyarakat bisa tetap stabil.

"Kami mengimbau masyarakat agar mereka bisa berbelanja secukupnya sesuai kebutuhan saja, jangan membeli secara berlebihan," katanya.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024