Semarang (ANTARA) -
"Ya tetap menghormatilah," tegas Ganjar di Semarang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu ketika menanggapi berbagai kritikan dari kolega sesama kader PDIP, salah satunya mengenai anggapan sudah tidak menghormati lagi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Pengamat prediksi Megawati pilih Ganjar sebagai capres dari PDIP
Ia menjelaskan bahwa yang berhak menentukan capres dari PDIP pada Pilpres 2024 adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Capres PDIP itu sudah jelas, itu urusannya ketum, urusannya Bu Megawati, lha saya tak nyambut gawe ngurusi rob, tak nyambut gawe ngurusi minyak goreng," ujarnya.
Orang nomor satu di Jateng itu juga menganggap kritikan dari Trimedya Pandjaitan sebagai vitamin dan masukan untuk mengoreksi diri.
"Dia sahabat saya kok, kritiknya menurut saya bagian dari cara dia mengingatkan seorang kawan, menjadi koreksi kita untuk kita perbaiki," kata mantan anggota DPR RI itu.
Baca juga: Survei: Simulasi Prabowo-Ganjar peroleh 51 persen suara
Baca juga: Survei Charta Politika: Ganjar unggul capres di Jatim dan Lampung
Baca juga: Survei Indometer: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar bersaing ketat
Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah mengaku tetap menghormati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak prerogatif menentukan sosok calon presiden yang akan diusung pada Pilpres mendatang.
"Ya tetap menghormatilah," tegas Ganjar di Semarang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu ketika menanggapi berbagai kritikan dari kolega sesama kader PDIP, salah satunya mengenai anggapan sudah tidak menghormati lagi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Pengamat prediksi Megawati pilih Ganjar sebagai capres dari PDIP
Ia menjelaskan bahwa yang berhak menentukan capres dari PDIP pada Pilpres 2024 adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Capres PDIP itu sudah jelas, itu urusannya ketum, urusannya Bu Megawati, lha saya tak nyambut gawe ngurusi rob, tak nyambut gawe ngurusi minyak goreng," ujarnya.
Orang nomor satu di Jateng itu juga menganggap kritikan dari Trimedya Pandjaitan sebagai vitamin dan masukan untuk mengoreksi diri.
"Dia sahabat saya kok, kritiknya menurut saya bagian dari cara dia mengingatkan seorang kawan, menjadi koreksi kita untuk kita perbaiki," kata mantan anggota DPR RI itu.
Baca juga: Survei: Simulasi Prabowo-Ganjar peroleh 51 persen suara
Baca juga: Survei Charta Politika: Ganjar unggul capres di Jatim dan Lampung
Baca juga: Survei Indometer: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar bersaing ketat