Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memastikan bahwa penanaman modal di bidang industri pengolahan ikan hasil laut di Pati masih berpeluang untuk menggaet investor.
"Daya tarik di Kabupaten Pati, tidak hanya soal ketersediaan lahan untuk berinvestasi, melainkan juga memiliki keunggulan di bidang ketersediaan bahan baku yang masih besar dan tenaga kerja yang cukup banyak," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati Hadi Santosa di Pati, Selasa.
Ia memastikan Pemkab Pati juga berupaya melengkapi sarana dan prasarana pendukung untuk investasi tersebut, salah satunya penyediaan kawasan industri pengolahan ikan di Pulau Seprapat di Kecamatan Juwana, Pati.
Di kawasan tersebut, lanjut dia, telah dibangun penambat kapal nelayan di Kecamatan Juwana. "Investor yang tertarik, tentunya akan mendapatkan kemudahan dalam hal perizinan," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, Pemkab juga akan memberikan insentif dalam perizinannya.
Kawasan ini mempunyai lahan pembangunan tambat kapal yang cukup luas yaitu mencapai 10 hektare. Sedangkan fasilitas yang disiapkan mulai dari cold storage, SPBU, sentra pengolahan ikan, dan perbekalan nelayan.
Keberadaan kolam tambat kapal tersebut, diyakini dapat mengatasi dampak penumpukan kapal nelayan di alur Sungai Juwana, terutama di aliran dekat Pelabuhan Niaga, Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Unit I dan II Bajomulyo.
Penumpukan kapal nelayan tersebut biasanya dilakukan untuk mempersiapkan perbekalan sebelum melaut kembali setelah melelang ikan hasil tangkapan.
Baca juga: Kolaborasi seniman asal Jepang di Festival Muria Raya
Baca juga: Tujuh kali berurutan Kabupaten Pati raih penghargaan WTP