Purwokerto (ANTARA) - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengatakan bahwa pembangunan dan pengembangan pariwisata di Tanah Air memerlukan dukungan seluruh pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat.

"Pengembangan pariwisata bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun juga dukungan dan sinergi berbagai pihak yakni pemerintah, pengusaha, pengelola objek wisata, masyarakat, media hingga kampus," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed itu menambahkan bahwa pemerintah berperan membuat kebijakan dan regulasi terkait pembangunan pariwisata nasional.

"Pemerintah juga berperan dalam penyediaan anggaran untuk pengembangan sektor pariwisata di berbagai daerah," katanya.

Sementara itu, pengusaha pariwisata berkepentingan untuk menanamkan investasi dalam industri pariwisata. Sedangkan, pengelola bertanggung jawab dalam operasional objek dan daya tarik wisata.

"Masyarakat juga memiliki peran strategis karena tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat maka pembangunan pariwisata akan banyak menemui kendala," katanya.

Terlebih lagi, pada saat ini potensi seni dan budaya tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat, di tengah upaya pemulihan ekonomi yang sempat terdampak pandemi COVID-19.

Dia menambahkan bahwa media menjadi faktor pendukung dalam pengenalan dan promosi pariwisata, karena tanpa peran aktif media, maka potensi pariwisata suatu daerah tidak akan dikenal wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Sementara kampus atau perguruan tinggi dapat berkontribusi pada bidang penelitian dan juga pengabdian kepada masyarakat," katanya.

Melalui kiprah para akademisi, tambah dia, akan diperoleh berbagai data yang diperlukan sebagai model pembangunan pariwisata dan pemberdayaan bagi para pelaku wisata.

Dengan adanya sinergi dari seluruh pihak, maka diharapkan pembangunan dan pengembangan pariwisata di Tanah Air akan terus meningkat sesuai target yang diharapkan.

"Sinergi harus terus diperkuat mengingat keberhasilan dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata tidak pernah menjadi klaim sepihak. Selalu diperlukan dukungan dan sinergi berbagai pihak," katanya.

Chusmeru mengatakan bahwa sektor pariwisata Indonesia perlahan mulai bangkit seiring pelonggaran-pelonggaran terbatas terhadap beberapa aspek dari pembatasan sosial yang diberlakukan selama periode pandemi.

"Berbagai pelonggaran terbatas ini makin menunjukkan bahwa kasus COVID-19 di Tanah Air makin terkendali sehingga sektor pariwisata merasakan dampak positif dari hal tersebut," katanya.

 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024