Semarang (ANTARA) - BPJS Kesehatan Cabang Semarang meninjau pelayanan kesehatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional- Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di wilayah terdampak banjir rob kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, sekaligus menyerahkan bantuan bagi korban banjir pada dua titik yakni Puskesmas Bandarharjo serta dapur umum BPPD Jawa Tengah yang berlokasi di Puskesmas Sayung.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar mengatakan bantuan kemanusiaan yang diberikan BPJS Kesehatan Semarang pada Rabu (25/5/2022) tersebut sebagai bentuk kepedulian kepada sesama melalui program Organization Social Responsibility (OSR) Tanggap Bencana. Sejumlah bantuan diberikan oleh BPJS Kesehatan Semarang berupa sembako beras, minyak goreng, mi instan, teh, dan gula pasir.

"Meskipun nilai bantuan yang kami berikan tidak sebanding dengan nilai kerugian yang dialami warga, namun harapannya sedikit bantuan dari kami dapat memenuhi kebutuhan warga terdampak. Mengingat dampak dari banjir rob saat ini berdampak luas terhadap aktivitas warga sekitar," kata Andi dalam keterangan pers yang diterima di Semarang, Jumat.

Kepala Puskesmas Bandarharjo Suryanto Setyo mengatakan pihaknya akan meneruskan bantuan tersebut ke posko bantuan yang ada di wilayahnya. Mengingat wilayahnya terdapat 2 kelurahan yang terdampak cukup berat atas bencana banjir rob yakni kelurahan Tanjung Emas dan Kelurahan Bandarharjo.

Baca juga: Air yang menggenangi kawasan pelabuhan Semarang dipompa ke laut

Atas hal tersebut, pria yang akrab dipanggil Setyo mengapresiasi kepedulian serta semangat gotong royong yang tercermin oleh BPJS Kesehatan dan berharap masyarakat memahami meski di tengah musibah saat ini, BPJS Kesehatan tetap hadir di tengah masyarakat.

"Selain itu, saya dapat sampaikan pula pelayanan kesehatan di Puskesmas Bandarharjo tetap berjalan seperti biasa. Kami juga telah membuka 3 posko kesehatan kelurahan Tanjung Emas dan 1 di kelurahan Bandarharjo yang dapat diakses oleh masyarakat umum dan peserta JKN-KIS," katanya.

Menurutnya dengan adanya bencana yang tidak terduga berdampak pula dengan kesehatan warga, karena perlu terdaftar aktif sebagai peserta JKN-KIS. Apalagi jika ditilik dari manfaat yang akan diterima oleh peserta tentu jauh lebih besar dibandingkan iuran yang harus dibayarkan tiap bulannya.

"Alhamdulillah ya, banyak warga kami yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS," tambahnya.

Baca juga: Pembangunan tanggul darurat di Pelabuhan Semarang dikebut

Bagi peserta JKN-KIS yang berdomisili di wilayah terdampak, selain tetap beroperasinya sejumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bermitra dengan BPJS Kesehatan, terdapat alternatif pelayanan kesehatan bagi warga yang tidak dapat mengunjungi fasilitas kesehatan tempat ia terdaftar. 

Cukup dengan mengunduh aplikasi Mobile JKN, peserta dapat memanfaatkan fitur konsultasi dokter, selanjutnya peserta dapat memilih dokter dan menuliskan keluhan dan informasi yang sebenarnya pada sesi konsultasi dengan dokter.

"Apabila peserta JKN-KIS membutuhkan pelayanan kesehatan di FKTP, namun terkendala kondisi bencana seperti saat ini, peserta tentu dapat memanfaatkan layanan konsultasi dokter melalui aplikasi Mobile JKN yang kami miliki. Tak hanya efisien, keamanan data diri peserta saat mengakses fitur ini juga terjamin kerahasiannya," tutup Andi.

Baca juga: 5.000 keluarga masih terdampak banjir rob di Semarang
Baca juga: Pelabuhan Tanjung Emas Semarang masih digenangi banjir rob

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024