Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mewacanakan kegiatan pembelajaran tatap muka berkapasitas 100 persen dapat diselenggarakan pada tahun ajaran 2022/2023 karena kasus COVID-19 sudah mulai melandai.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Achmad Taufiq di Batang, Selasa, mengatakan bahwa PTM 50 persen telah diterapkan sejak awal semester ganjil lalu namun untuk menerapkan PTM 100 persen dimungkinkan diselenggarakan pada 2023.
"Semoga tahun depan sudah bisa diselenggarakan kegiatan PTM 100 persen dengan melihat perkembangan situasi dan kondisi kasus COVID-19," katanya.
Menurut dia, perkembangan kasus COVID-19 terus melandai namun tenaga pendidik atau guru dan siswa tidak abai mematuhi protokol kesehatan, khususnya tetap memakai masker dan mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Baca juga: Boyolali masih terapkan PTM terbatas
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Batang M. Arif Rohman mengatakan apabila kasus COVID-19 sudah mulai berubah dari pandemi menjadi endemi maka kegiatan PTM 100 persen sudah sewajarnya diterapkan.
"Para siswa harus mulai mengejar ketertinggalan prestasi selama pandemi, terutama kompetensi afektif. Jumlah pertemuan siswa dengan guru yang selama ini kurang pun nantinya bisa dioptimalkan," katanya.
Menurut dia, saat ini pihak sekolah masih menerapkan kegiatan pembelajaran tatap muka 50 persen dengan menyesuaikan kondisi di masing-masing lingkungan institusi pendidikan.
"Meski nantinya sudah diizinkan PTM 100 persen, praktiknya akan diupayakan tetap menjaga protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan COVID-19," katanya.
Baca juga: PTM setelah Lebaran dilakukan hati-hati
Baca juga: Banyumas izinkan sekolah gelar PTM 100 persen
Baca juga: Pekalongan kaji pelaksanaan PTM 100 persen
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Achmad Taufiq di Batang, Selasa, mengatakan bahwa PTM 50 persen telah diterapkan sejak awal semester ganjil lalu namun untuk menerapkan PTM 100 persen dimungkinkan diselenggarakan pada 2023.
"Semoga tahun depan sudah bisa diselenggarakan kegiatan PTM 100 persen dengan melihat perkembangan situasi dan kondisi kasus COVID-19," katanya.
Menurut dia, perkembangan kasus COVID-19 terus melandai namun tenaga pendidik atau guru dan siswa tidak abai mematuhi protokol kesehatan, khususnya tetap memakai masker dan mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Baca juga: Boyolali masih terapkan PTM terbatas
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Batang M. Arif Rohman mengatakan apabila kasus COVID-19 sudah mulai berubah dari pandemi menjadi endemi maka kegiatan PTM 100 persen sudah sewajarnya diterapkan.
"Para siswa harus mulai mengejar ketertinggalan prestasi selama pandemi, terutama kompetensi afektif. Jumlah pertemuan siswa dengan guru yang selama ini kurang pun nantinya bisa dioptimalkan," katanya.
Menurut dia, saat ini pihak sekolah masih menerapkan kegiatan pembelajaran tatap muka 50 persen dengan menyesuaikan kondisi di masing-masing lingkungan institusi pendidikan.
"Meski nantinya sudah diizinkan PTM 100 persen, praktiknya akan diupayakan tetap menjaga protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan COVID-19," katanya.
Baca juga: PTM setelah Lebaran dilakukan hati-hati
Baca juga: Banyumas izinkan sekolah gelar PTM 100 persen
Baca juga: Pekalongan kaji pelaksanaan PTM 100 persen