Pekalongan, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengkaji dan mengevaluasi rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka berkapasitas 100 persen bagi siswa dan siswi tingkat satuan jenjang pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan satuan tugas COVID-19 untuk masalah rencana dibuka kegiatan PTM 100 persen tersebut.
"Sekarang ini, kegiatan pembelajaran tatap muka masih 50 persen sehingga kami akan mengkaji PTM 100 persen karena perkembangan kasus COVID-19 sudah semakin melandai," katanya.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya saat ini proses pembelajaran di sekolah sudah cenderung normal karena kondisi perkembangan kasus COVID-19 sudah melandai.
Kendati demikian, kata dia, penularan COVIDd-19 tetap perlu diwaspadai dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat maupun mengikuti program vaksinasi yang telah dicanangkan pemerintah dalam membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) yang baik.
Menurut dia, cakupan vaksinasi anak di tingkat satuan pendidikan Dinas Pendidikan maupun Kantor Kementerian Agama setempat sudah mencapai lebih dari 80 persen.
"Cakupan vaksinasi anak sudah di atas rata-rata capaian standar nasional maupun Provinsi Jawa Tengah sehingga kami akan mengkaji pelaksanaan PTM 100 persen dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan tim satgas COVID-19," katanya.
Ia menegaskan selama dalam suatu sekolah tidak terjadi klaster penularan COVID-19 maka lembaga pendidikan dapat melakukan proses pembelajaran seperti biasa atau secara normal.
"Hanya saja, kepada murid, tenaga kependidikan, guru, maupun di lingkungan sekitar sekolah harus tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Kami juga mengimbau warga sekolah terutama anak-anak peserta didik yang belum melaksanakan vaksinasi, terutama untuk dosis dua maupun tiga bisa segera melengkapi vaksinasi agar kegiatan belajar mengajar berlangsung lancar dan aman," demikian Zainul Hakim.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan satuan tugas COVID-19 untuk masalah rencana dibuka kegiatan PTM 100 persen tersebut.
"Sekarang ini, kegiatan pembelajaran tatap muka masih 50 persen sehingga kami akan mengkaji PTM 100 persen karena perkembangan kasus COVID-19 sudah semakin melandai," katanya.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya saat ini proses pembelajaran di sekolah sudah cenderung normal karena kondisi perkembangan kasus COVID-19 sudah melandai.
Kendati demikian, kata dia, penularan COVIDd-19 tetap perlu diwaspadai dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat maupun mengikuti program vaksinasi yang telah dicanangkan pemerintah dalam membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) yang baik.
Menurut dia, cakupan vaksinasi anak di tingkat satuan pendidikan Dinas Pendidikan maupun Kantor Kementerian Agama setempat sudah mencapai lebih dari 80 persen.
"Cakupan vaksinasi anak sudah di atas rata-rata capaian standar nasional maupun Provinsi Jawa Tengah sehingga kami akan mengkaji pelaksanaan PTM 100 persen dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan tim satgas COVID-19," katanya.
Ia menegaskan selama dalam suatu sekolah tidak terjadi klaster penularan COVID-19 maka lembaga pendidikan dapat melakukan proses pembelajaran seperti biasa atau secara normal.
"Hanya saja, kepada murid, tenaga kependidikan, guru, maupun di lingkungan sekitar sekolah harus tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Kami juga mengimbau warga sekolah terutama anak-anak peserta didik yang belum melaksanakan vaksinasi, terutama untuk dosis dua maupun tiga bisa segera melengkapi vaksinasi agar kegiatan belajar mengajar berlangsung lancar dan aman," demikian Zainul Hakim.