Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan hingga saat ini belum ada kasus hepatitis misterius di Kota Solo.
"Kami monitoring anak-anak belum ada kasus," katanya di Solo, Selasa.
Meski demikian, ia memastikan akan langsung bertindak cepat jika kasus tersebut terjadi di Kota Solo, salah satunya dengan langkah isolasi.
"Gejala kalau sudah ada ya diamankan di isolasi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan langkah antisipasi tetap dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gejala hepatitis misterius tersebut.
Ia mengatakan beberapa langkah pencegahan yang dilakukan dengan tetap disiplin menerapkan pola hidup sehat dan disiplin protokol kesehatan.
"Sebenarnya langkah pencegahan hampir sama dengan COVID-19, harus memakai masker dan jaga jarak. Selain itu juga harus sering cuci tangan dengan sabun," katanya.
Ia mengatakan penularan hepatitis akut tersebut dapat terjadi melalui makanan.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan alat makan sendiri.
"Penularan bisa lewat sendok atau gelas. Jadi agar lebih aman sebaiknya memakai alat makan sendiri. Apalagi suasana Lebaran seperti ini banyak yang makan di warung makan," katanya.
"Kami monitoring anak-anak belum ada kasus," katanya di Solo, Selasa.
Meski demikian, ia memastikan akan langsung bertindak cepat jika kasus tersebut terjadi di Kota Solo, salah satunya dengan langkah isolasi.
"Gejala kalau sudah ada ya diamankan di isolasi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan langkah antisipasi tetap dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gejala hepatitis misterius tersebut.
Ia mengatakan beberapa langkah pencegahan yang dilakukan dengan tetap disiplin menerapkan pola hidup sehat dan disiplin protokol kesehatan.
"Sebenarnya langkah pencegahan hampir sama dengan COVID-19, harus memakai masker dan jaga jarak. Selain itu juga harus sering cuci tangan dengan sabun," katanya.
Ia mengatakan penularan hepatitis akut tersebut dapat terjadi melalui makanan.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan alat makan sendiri.
"Penularan bisa lewat sendok atau gelas. Jadi agar lebih aman sebaiknya memakai alat makan sendiri. Apalagi suasana Lebaran seperti ini banyak yang makan di warung makan," katanya.