Purwokerto (ANTARA) - Wakil Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Purwokerto Drs. K.H Ahmad Kifni saat menjadi khatib Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di halaman GOR Satria mengatakan Idul Fitri momentum dekatkan diri kepada Allah SWT.
"Idul Fitri merupakan momentum yang sangat tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bertakwa kepada-Nya," katanya saat menjadi Imam sekaligus Khatib Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah itu di Purwokerto, Senin.
Drs. K.H Ahmad Kifni menambahkan setelah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan maka Idul Fitri adalah hari kemenangan di mana seseorang kembali ke fitri.
"Melalui momentum ini maka umat Muslim harus makin mendekatkan diri kepada Allah SWT, siapa tahu ini adalah Ramadhan terakhir, siapa tahu ini adalah Idul Fitri terakhir, dengan demikian jangan menunda-nunda untuk mendekatkan diri kepada-Nya," katanya.
Dengan demikian, kata dia, perlu bersikap proporsional yakni meningkatkan ibadah sebagai bekal ke akhirat namun juga jangan melupakan dunia.
"Muslim yang baik tidak mengabaikan akhirat tapi juga tidak mengabaikan dunia, carilah dunia untuk alat beribadah sebagai bekal di akhirat," katanya.
Sementara itu, menurut pantauan di lapangan saat pelaksanaan Shalat Idul Fitri di GOR Satria Purwokerto berjalan dengan lancar dan tertib.
Jamaah Shalat Idul Fitri di GOR Satria Purwokerto juga terlihat memakai masker dan tetap berupaya menjaga jarak.
Berdasarkan data dari Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas diketahui bahwa ada sekitar 450 orang yang menjadi jamaah Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di GOR Satria Purwokerto.
Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas Afifudin Idrus mengatakan sebanyak 1.996 lokasi pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di seluruh Kabupaten Banyumas.
"Totalnya ada 1.996 lokasi pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Kabupaten Banyumas di antaranya berlokasi di masjid, mushala dan tempat umum lainnya," katanya.
Afifudin mengatakan Kantor Kemenag Banyumas telah menyosialisasikan mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan selama pelaksanaan Shalat Idul Fitri.*
"Idul Fitri merupakan momentum yang sangat tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bertakwa kepada-Nya," katanya saat menjadi Imam sekaligus Khatib Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah itu di Purwokerto, Senin.
Drs. K.H Ahmad Kifni menambahkan setelah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan maka Idul Fitri adalah hari kemenangan di mana seseorang kembali ke fitri.
"Melalui momentum ini maka umat Muslim harus makin mendekatkan diri kepada Allah SWT, siapa tahu ini adalah Ramadhan terakhir, siapa tahu ini adalah Idul Fitri terakhir, dengan demikian jangan menunda-nunda untuk mendekatkan diri kepada-Nya," katanya.
Dengan demikian, kata dia, perlu bersikap proporsional yakni meningkatkan ibadah sebagai bekal ke akhirat namun juga jangan melupakan dunia.
"Muslim yang baik tidak mengabaikan akhirat tapi juga tidak mengabaikan dunia, carilah dunia untuk alat beribadah sebagai bekal di akhirat," katanya.
Sementara itu, menurut pantauan di lapangan saat pelaksanaan Shalat Idul Fitri di GOR Satria Purwokerto berjalan dengan lancar dan tertib.
Jamaah Shalat Idul Fitri di GOR Satria Purwokerto juga terlihat memakai masker dan tetap berupaya menjaga jarak.
Berdasarkan data dari Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas diketahui bahwa ada sekitar 450 orang yang menjadi jamaah Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di GOR Satria Purwokerto.
Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas Afifudin Idrus mengatakan sebanyak 1.996 lokasi pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di seluruh Kabupaten Banyumas.
"Totalnya ada 1.996 lokasi pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Kabupaten Banyumas di antaranya berlokasi di masjid, mushala dan tempat umum lainnya," katanya.
Afifudin mengatakan Kantor Kemenag Banyumas telah menyosialisasikan mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan selama pelaksanaan Shalat Idul Fitri.*