Purwokerto (ANTARA) - PT Geo Dipa Energi (Persero) atau GeoDipa berkomitmen untuk memberikan keterbukaan informasi publik dalam setiap pekerjaan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng 2 di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat, Direktur Operasi dan Pengembangan Niaga GeoDipa Supriadinata Marza mengatakan pihaknya berupaya merawat dan memperkuat jalinan silaturahmi dengan semua pihak sebagai upaya memberikan keterbukaan informasi publik.
"Rekan-rekan pers Banjarnegara dan Wonosobo yang saya hormati serta Insan GeoDipa dan kawan-kawan konsultan untuk pekerjaan 'subsurface' kami, terima kasih karena telah menyempatkan waktunya untuk hadir pada kesempatan silaturahmi dan buka puasa bersama kami. Ini merupakan satu bentuk komitmen GeoDipa dalam upaya memberikan keterbukaan informasi publik untuk setiap 'stage' proyek terutama proyek pembangunan PLTP Dieng 2 yang sedang kami kerjakan saat ini," katanya saat memberi sambutan dalam acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Insan Pers Wilayah Banjarnegara dan Wonosobo di Dieng Ballroom, Hotel Dafam Wonosobo, Rabu (13/4).
Pria yang akrab disapa Rio itu mengatakan proyek pembangunan PLTP Dieng 2 masuk dalam Fast Track Program (FTP) Tahap II 10.000 MW yang merupakan bagian dari program 35.000 MW milik pemeritah pada sektor pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Baca juga: GeoDipa salurkan bantuan penunjang kegiatan belajar di Jateng
"Perlu kami sampaikan kembali kepada rekan-rekan pers semua bahwa 40 persen potensi energi bersih panas bumi dunia berada di Indonesia dan wilayah Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi kekayaan alam tersebut yang diperkirakan mencapai 400 MW, saat ini baru sekitar 60 MW yang telah dimanfaatkan," katanya.
Dengan adanya proyek PLTP Dieng 2 yang merupakan program pemerintah, kata dia, ke depan hal itu akan menambah kapasitas terpasang menjadi 120 MW pada tahun 2024.
Selain itu, proyek PLTP Dieng 2 juga turut mendukung target bauran energi nasional dan penurunan emisi gas rumah kaca.
"GeoDipa menyadari betul bahwa dengan adanya berita-berita yang dimuat saat ini mengenai proses pembangunan proyek panas bumi terutama uji sumur produksi terdengar agak 'seram'. Sebagai permulaan, pada kesempatan ini izinkan kami menyampaikan informasi mengenai 'welltesting' atau uji sumur produksi sebagai salah satu tahapan dalam percepatan proyek panas bumi Dieng 2," katanya.
Rio mengharapkan dengan adanya kegiatan silaturahmi, sosialisasi, dan komunikasi seperti kegiatan buka puasa bersama tersebut dapat sedikit banyak mengembalikan persepsi mengenai uji sumur produksi pada sumur panas bumi sesuai peraturan yang berlaku dengan mengutamakan "safety", baik keselamatan pekerja, mitra, maupun komunitas.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pemutaran video edukasi Tahapan Pekerjaan Uji Sumur Produksi (Welltesting) yang dibantu penjelasannya oleh konsultan pekerjaan "subsurface" proyek PLTP Dieng 2.
Sementara itu, HSE & Safeguard Superintendent GeoDipa Sigit Dwi Pamungkas mengatakan sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Direktur Operasi dan Pengembangan Niaga bahwa kegiatan silaturahmi tersebut merupakan upaya GeoDipa dalam keterbukaan informasi publik sehingga diharapkan ke depannya tidak ada lagi mispersepsi dan sebagainya.
"Ini merupakan langkah pertama kami. Ke depannya, kami akan berupaya untuk menyelenggarakan pertemuan serupa yang Insyaallah berkelanjutan," katanya.
Baca juga: GeoDipa: Korban kecelakaan kerja di Dieng ditangani dengan baik
Baca juga: GeoDipa bersama Kodim 0704 Banjarnegara gelar vaksinasi lanjutan
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat, Direktur Operasi dan Pengembangan Niaga GeoDipa Supriadinata Marza mengatakan pihaknya berupaya merawat dan memperkuat jalinan silaturahmi dengan semua pihak sebagai upaya memberikan keterbukaan informasi publik.
"Rekan-rekan pers Banjarnegara dan Wonosobo yang saya hormati serta Insan GeoDipa dan kawan-kawan konsultan untuk pekerjaan 'subsurface' kami, terima kasih karena telah menyempatkan waktunya untuk hadir pada kesempatan silaturahmi dan buka puasa bersama kami. Ini merupakan satu bentuk komitmen GeoDipa dalam upaya memberikan keterbukaan informasi publik untuk setiap 'stage' proyek terutama proyek pembangunan PLTP Dieng 2 yang sedang kami kerjakan saat ini," katanya saat memberi sambutan dalam acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Insan Pers Wilayah Banjarnegara dan Wonosobo di Dieng Ballroom, Hotel Dafam Wonosobo, Rabu (13/4).
Pria yang akrab disapa Rio itu mengatakan proyek pembangunan PLTP Dieng 2 masuk dalam Fast Track Program (FTP) Tahap II 10.000 MW yang merupakan bagian dari program 35.000 MW milik pemeritah pada sektor pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Baca juga: GeoDipa salurkan bantuan penunjang kegiatan belajar di Jateng
"Perlu kami sampaikan kembali kepada rekan-rekan pers semua bahwa 40 persen potensi energi bersih panas bumi dunia berada di Indonesia dan wilayah Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi kekayaan alam tersebut yang diperkirakan mencapai 400 MW, saat ini baru sekitar 60 MW yang telah dimanfaatkan," katanya.
Dengan adanya proyek PLTP Dieng 2 yang merupakan program pemerintah, kata dia, ke depan hal itu akan menambah kapasitas terpasang menjadi 120 MW pada tahun 2024.
Selain itu, proyek PLTP Dieng 2 juga turut mendukung target bauran energi nasional dan penurunan emisi gas rumah kaca.
"GeoDipa menyadari betul bahwa dengan adanya berita-berita yang dimuat saat ini mengenai proses pembangunan proyek panas bumi terutama uji sumur produksi terdengar agak 'seram'. Sebagai permulaan, pada kesempatan ini izinkan kami menyampaikan informasi mengenai 'welltesting' atau uji sumur produksi sebagai salah satu tahapan dalam percepatan proyek panas bumi Dieng 2," katanya.
Rio mengharapkan dengan adanya kegiatan silaturahmi, sosialisasi, dan komunikasi seperti kegiatan buka puasa bersama tersebut dapat sedikit banyak mengembalikan persepsi mengenai uji sumur produksi pada sumur panas bumi sesuai peraturan yang berlaku dengan mengutamakan "safety", baik keselamatan pekerja, mitra, maupun komunitas.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pemutaran video edukasi Tahapan Pekerjaan Uji Sumur Produksi (Welltesting) yang dibantu penjelasannya oleh konsultan pekerjaan "subsurface" proyek PLTP Dieng 2.
Sementara itu, HSE & Safeguard Superintendent GeoDipa Sigit Dwi Pamungkas mengatakan sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Direktur Operasi dan Pengembangan Niaga bahwa kegiatan silaturahmi tersebut merupakan upaya GeoDipa dalam keterbukaan informasi publik sehingga diharapkan ke depannya tidak ada lagi mispersepsi dan sebagainya.
"Ini merupakan langkah pertama kami. Ke depannya, kami akan berupaya untuk menyelenggarakan pertemuan serupa yang Insyaallah berkelanjutan," katanya.
Baca juga: GeoDipa: Korban kecelakaan kerja di Dieng ditangani dengan baik
Baca juga: GeoDipa bersama Kodim 0704 Banjarnegara gelar vaksinasi lanjutan