Kudus (ANTARA) - Pengelola objek wisata di Kabupaten Kudus berharap selama liburan Lebaran 2022 pemerintah memberikan pelonggaran untuk tempat usaha, salah satunya tempat wisata agar tetap buka dan bisa menarik minat wisatawan menyusul diperbolehkannya masyarakat mudik.

"Jika mudik Lebaran diperbolehkan, harapannya saat liburan Lebaran nanti juga ada kelonggaran sehingga pelaku wisata bisa mempromosikan tempat usahanya untuk menarik minat mereka berkunjung ke tempat-tempat wisata," kata Direktur Wana Wisata Pijar Park Kudus Yusuf di Kudus, Kamis.

Apalagi, kata dia, jumlah pengunjung tempat wisata selama bulan puasa turun drastis, dari semula bisa mencapai 2.000-an pengunjung, turun menjadi 40-an pengunjung.

Padahal, imbuh dia, di tempat wisata juga terdapat lapak pedagang kaki lima (PKL) yang menggantungkan usahanya dari para pengunjung objek wisata. Ketika jumlah wisatawan yang berkunjung minim, tentunya mereka juga tidak akan mendapatkan pemasukan yang optimal.

Terkait kekhawatiran penularan virus corona, pihaknya juga disiplin menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjungnya, mulai dari pengecekan suhu tubuh, wajib memakai masker, menjaga jarak serta di kawasan wisata disediakan tempat cuci tangan dan ada petugas yang memantau kepatuhan pengunjung.

Manajer Marketing Mubarok Food Muhammad Kirom berharap pada Lebaran ketiga selama pandemi ada kebijakan yang memberikan sinyal positif bagi pelaku usaha, termasuk sektor wisata.

Apalagi, kata dia, sudah dua tahun terakhir tidak ada mudik Lebaran, sehingga kebijakan diperbolehkan mudik tentunya akan ada lonjakan pemudik yang berwisata di Kudus. Sedangkan pelaku usaha juga berharap ada pelonggaran untuk jumlah kunjungan baik untuk tempat usaha penjualan oleh-oleh maupun museum jenangnya.

"Sebelumnya memang ada pembatasan kapasitas pengunjung museum jenang sekitar 25 persen. Dengan adanya kebijakan boleh mudik bersamaan kondisi pandemi yang mulai melandai, harapannya persentase kapasitas pengunjungnya juga akan disesuaikan," ujarnya.

Kapasitas Museum Jenang Kudus, kata Kirom, bisa mencapai seribuan pengunjung. Sedangkan saat ini mulai dipersiapkan untuk menghadapi wisatawan saat libur Lebaran, mulai dari pencahayaan di dalam museum, sirkulasi udara, perbaikan properti dan pintu masuk museum.

"Kami ingin membuat pengunjung museum merasakan kenyamanan saat berada di museum," ujarnya.

Koleksi yang ada museum jenang yang disebut banyak pihak sebagai Taman Mini Kudus Indonesia itu, di antaranya ada miniatur Menara Kudus, diorama pasar bubar, rumah adat kudus, galeri Alquran, miniatur rumah kembar, rumah kapal, koleksi media promosi Nitisemito serta beberapa koleksi lainnya.

Bupati Kudus Hartopo mengungkapkan pihaknya menunggu kebijakan dari pusat terkait libur Lebaran. Sedangkan pemerintah daerah tetap memperbolehkan tempat wisata dibuka, dengan catatan prokes tetap diterapkan.

Baca juga: Pemkab Banyumas buka empat destinasi wisata baru saat libur Lebaran

Baca juga: Pemkab Purbalingga pastikan kesiapan pengelola objek wisata terapkan prokes

Baca juga: Polsek di Boyolali didorong dirikan pos pantau di objek wisata

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024