Solo (ANTARA) - Penulis buku Bambang Saputra menyebut ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi, merupakan sosok yang religius sehingga layak menjadi teladan bagi masyarakat.
"Sisi yang tersembunyi yang tidak banyak dibedah oleh para tokoh dalam buku Energi Sudjiatmi adalah sisi religiusnya," katanya di Solo, Jumat.
Ia mengatakan selama ini banyak orang melihat sosok Sudjiatmi sebatas dari sisi sosial yang berperan sebagai ibu rumah tangga dan pengasuh bagi anak-anaknya.
"Tidak hanya berhenti sampai di situ, tetapi bagaimana menjadi seorang ibu rumah tangga yang benar, bagaimana jadi ibu yang baik bagi anaknya tidak banyak dilihat, karena cara mendidik tidak bisa serta-merta dilakukan kalau tidak punya bekal kebaikan" katanya.
Ia mengatakan untuk bisa menjadi pendidik yang baik, seseorang membutuhkan bekal agama yang kuat.
"Artinya, nilai-nilai kebertuhanan dalam dirinya dia jelmakan dalam wujud sosial untuk mendidik anak, untuk mengetahui bagaimana adat-istiadat, patuh kepada Tuhan," katanya.
Selain itu, penulis buku Kado Anak Negeri Untuk Sang Presiden ini mengatakan sosok Sudjiatmi merupakan wanita yang mampu bersahabat dengan alam.
"Karena kondisi sosiokultural pada zaman itu memang harus bersahabat dengan alam, zaman susah, zaman Indonesia masih terbelakang, belum banyak anak-anak Indonesia yang sekolah tinggi. Di saat-saat itulah dia menanamkan satu nilai religiusitas sebagai bekal hidup bagi anak-anaknya. Menjadi benteng keluarganya supaya utuh dalam menghadapi setiap kesusahan," katanya.
Ia mengatakan mental baik hasil dari didikan Sudjiatmi sendiri tercermin dari sosok Presiden Jokowi.
"Terbentuk satu sikap dan mental yang kuat pada anak-anaknya, salah satunya Pak Jokowi. Makanya ketika beliau menghadapi badai politik apapun Jokowi tetap kuat karena mentalnya, semangatnya, sisi religiusnya sudah ditanamkan sejak kecil oleh ibunya," katanya.
Ia juga berharap sifat baik tersebut bisa menjadi teladan bagi ibu lain dalam mendidik anak.
"Baik secara mental memiliki kesederhanaan, berbudaya, berbudi pekerti luhur, dan berketuhanan yang mendalam, yang menjadi benteng dan semangat dalam menggapai cita-cita ke depan," katanya.
"Sisi yang tersembunyi yang tidak banyak dibedah oleh para tokoh dalam buku Energi Sudjiatmi adalah sisi religiusnya," katanya di Solo, Jumat.
Ia mengatakan selama ini banyak orang melihat sosok Sudjiatmi sebatas dari sisi sosial yang berperan sebagai ibu rumah tangga dan pengasuh bagi anak-anaknya.
"Tidak hanya berhenti sampai di situ, tetapi bagaimana menjadi seorang ibu rumah tangga yang benar, bagaimana jadi ibu yang baik bagi anaknya tidak banyak dilihat, karena cara mendidik tidak bisa serta-merta dilakukan kalau tidak punya bekal kebaikan" katanya.
Ia mengatakan untuk bisa menjadi pendidik yang baik, seseorang membutuhkan bekal agama yang kuat.
"Artinya, nilai-nilai kebertuhanan dalam dirinya dia jelmakan dalam wujud sosial untuk mendidik anak, untuk mengetahui bagaimana adat-istiadat, patuh kepada Tuhan," katanya.
Selain itu, penulis buku Kado Anak Negeri Untuk Sang Presiden ini mengatakan sosok Sudjiatmi merupakan wanita yang mampu bersahabat dengan alam.
"Karena kondisi sosiokultural pada zaman itu memang harus bersahabat dengan alam, zaman susah, zaman Indonesia masih terbelakang, belum banyak anak-anak Indonesia yang sekolah tinggi. Di saat-saat itulah dia menanamkan satu nilai religiusitas sebagai bekal hidup bagi anak-anaknya. Menjadi benteng keluarganya supaya utuh dalam menghadapi setiap kesusahan," katanya.
Ia mengatakan mental baik hasil dari didikan Sudjiatmi sendiri tercermin dari sosok Presiden Jokowi.
"Terbentuk satu sikap dan mental yang kuat pada anak-anaknya, salah satunya Pak Jokowi. Makanya ketika beliau menghadapi badai politik apapun Jokowi tetap kuat karena mentalnya, semangatnya, sisi religiusnya sudah ditanamkan sejak kecil oleh ibunya," katanya.
Ia juga berharap sifat baik tersebut bisa menjadi teladan bagi ibu lain dalam mendidik anak.
"Baik secara mental memiliki kesederhanaan, berbudaya, berbudi pekerti luhur, dan berketuhanan yang mendalam, yang menjadi benteng dan semangat dalam menggapai cita-cita ke depan," katanya.