Boyolali (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah mengatakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM), baik jenjang TK, SD, maupun SMP, di wilayahnya berjalan lancar dan aman dari penularan kasus COVID-19.

Dari hasil evaluasi pelaksanaan uji coba PTM terbatas bagi jenjang TK, SD, dan SMP di Boyolali sejak September 2021 hingga Januari 2022 masih berjalan lancar dan aman serta sehat semua, kata Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Darmanto di Boyolali, Kamis.

Bahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinkes Boyolali melakukan tes usap antigen secara acak, baik untuk siswa maupun pengajar, sekitar 10 persen dari jumlah siswa yang PTM. Hingga saat ini tidak ditemukan kasus positif dari lingkungan sekolah.

Dia mengatakan jumlah sekolah TK yang melaksanakan PTM di wilayah Boyolali ada sebanyak 530 sekolah, SD sebanyak 581 sekolah dan SMP 98 sekolah baik negeri maupun swasta.

Semua sekolah PTM di Boyolali berjalan dengan baik dan bersamaan kegiatan vaksinasi anak usia 6-11 dosis kedua yang ditargetkan bisa selesai hingga akhir Januari ini, mencapai sekitar 100 persen.

"Disdikbud Kabupaten Boyolali dalam pelaksanaan PTM dengan terus dan terus disiplin protokol kesehatan serta konsisten. Insya Allah varian baik Delta maupun Omicron dapat diantisipasi," katanya.

Menurut dia, kegiatan PTM di Boyolali kata kuncinya yakni hanya disiplin terhadap Prokes yang terus disampaikan kepada pendidik, tenaga pendidikan, dan peserta didik sehingga mereka lebih nyaman dan sehat.

Dinkes Kabupaten Boyolali kini terus melakukan percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Realisasinya vaksin anak dosis pertama sudah mencapai 99.273 sasaran atau sekitar 103,7 persen dari total target mencapai 95.713 sasaran dan dosis kedua 32.549 sasaran atau sekitar 34 persen.

Sebelumnya, Disdikbud Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tetap melaksanakan PTM terbatas dengan protokol kesehatan ketat untuk TK, SD, dan SMP, meski vaksinasi anak sudah melampaui target sasaran.

Menurut Darmanto pelaksanaan PTM tetap terbatas dengan prokes ketat sehingga Boyolali belum 100 persen. Pihaknya khawatir jika pelaksanaan PTM 100 persen, ada persepsi masyarakat bahwa situasi telah pulih dari pandemi.

Ia mengatakan bahwa PTM dengan prokes ketat dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat. Standar operasional prosedur (SOP) ketika kelompok siswa dalam belajar lebih dari 16 anak harus disetop.

Kapasitas ruang kelas berukuran 7 x 7 meter persegi itu, maksimal 16 anak. Kegiatan PTM di Boyolali hingga Rabu (26/1) berjalan lancar. 

Baca juga: Bupati Kudus: PTM dihentikan jika sekolah abai prokes

Baca juga: Semua sekolah di Kudus diperbolehkan laksanakan pembelajaran tatap muka penuh

Baca juga: Sekolah di Rembang gelar PTM kapasitas 50 persen
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024