Solo (ANTARA) - ITMA (Indonesian Tour Leader Moslem Association) DPD Jawa Tengah akan menggarap potensi wisata sejarah Islam di Kota Solo seiring dengan tingginya permintaan wisata halal oleh masyarakat.
"Kalau di Soloraya ada paket (wisata) keraton, masjid. Di Solo konsennya wisata sejarah Islam, ke keraton ada jejak sejarah Islam. Di Solo juga ada masjid tertua di Laweyan, itu kan sejarah bisa jadi paket wisata," kata Ketua ITMA DPD Jawa Tengah Rochmad Sugiarto usai Pengukuhan Kepengurusan ITMA Periode 2022-2026 di Solo, Rabu.
Rochmad Sugiarto mengatakan ITMA diharapkan bisa menjadi wadah bagi pelaku jasa wisata muslim untuk lebih optimal menggarap wisata halal.
"Bukan hanya dari sisi turnya tetapi juga memperhatikan tentang kehalalan tur, makanan, destinasi, termasuk (kemudahan wisatawan) ketika berhenti untuk salat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Dewan Kode Etik ITMA Setyo Legowo mengatakan secara umum wisata halal di Jawa Tengah sangat menjanjikan.
"Didukung dengan beberapa destinasi wisata, berkaitan dengan ziarah yang sekarang diminati oleh kaum milenial," katanya.
Terkait perjalanan wisata tersebut, saat ini sudah ada paket wisata halal di antaranya Semarang, Kudus, dan Demak. "Ini jadi market kami untuk jual paket wisata halal yang didukung dengan makanan halal," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum ITMA Iman Kadarisman mengatakan saat ini pemerintah sudah meluncurkan Pelaku Pariwisata Halal Indonesia (PPHI). "Ini terobosan yang luar biasa, lucu kalau Indonesia sebagai negara muslim di dunia tetapi tidak bicara halal," katanya.
Untuk mengoptimalkan pasar tersebut, saat ini pihaknya juga sudah menggandeng Ikatan Pesantren Indonesia yang jumlahnya mencapai 27.973 pesantren.
"Dalam hal ini ITMA akan melakukan literasi, sosialisasi, dan kolaborasi. Dengan semangat ini mari kita bangkit, umrah juga sudah berjalan, tur destinasi Turki juga sudah berjalan," katanya.
"Kalau di Soloraya ada paket (wisata) keraton, masjid. Di Solo konsennya wisata sejarah Islam, ke keraton ada jejak sejarah Islam. Di Solo juga ada masjid tertua di Laweyan, itu kan sejarah bisa jadi paket wisata," kata Ketua ITMA DPD Jawa Tengah Rochmad Sugiarto usai Pengukuhan Kepengurusan ITMA Periode 2022-2026 di Solo, Rabu.
Rochmad Sugiarto mengatakan ITMA diharapkan bisa menjadi wadah bagi pelaku jasa wisata muslim untuk lebih optimal menggarap wisata halal.
"Bukan hanya dari sisi turnya tetapi juga memperhatikan tentang kehalalan tur, makanan, destinasi, termasuk (kemudahan wisatawan) ketika berhenti untuk salat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Dewan Kode Etik ITMA Setyo Legowo mengatakan secara umum wisata halal di Jawa Tengah sangat menjanjikan.
"Didukung dengan beberapa destinasi wisata, berkaitan dengan ziarah yang sekarang diminati oleh kaum milenial," katanya.
Terkait perjalanan wisata tersebut, saat ini sudah ada paket wisata halal di antaranya Semarang, Kudus, dan Demak. "Ini jadi market kami untuk jual paket wisata halal yang didukung dengan makanan halal," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum ITMA Iman Kadarisman mengatakan saat ini pemerintah sudah meluncurkan Pelaku Pariwisata Halal Indonesia (PPHI). "Ini terobosan yang luar biasa, lucu kalau Indonesia sebagai negara muslim di dunia tetapi tidak bicara halal," katanya.
Untuk mengoptimalkan pasar tersebut, saat ini pihaknya juga sudah menggandeng Ikatan Pesantren Indonesia yang jumlahnya mencapai 27.973 pesantren.
"Dalam hal ini ITMA akan melakukan literasi, sosialisasi, dan kolaborasi. Dengan semangat ini mari kita bangkit, umrah juga sudah berjalan, tur destinasi Turki juga sudah berjalan," katanya.