Semarang (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia Jateng dalam mendampingi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memasuki era digitalisasi serta masa pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.

"Dengan pendampingan ini diharapkan akan semakin banyak UMKM yang bangkit di masa pemulihan ekonomi pascapandemi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menghadiri acara Kesepakatan Bersama Program Pendampingan Digitalisasi 5.000 UMKM binaan BPR-BPRS di kantor Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, Semarang, Rabu.

Ganjar mengungkapkan, para pelaku UMKM seringkali terganjal masalah permodalan dalam hal pengembangan usahanya.

Baca juga: Pelaku UMKM diajak manfaatkan Borobudur sebagai destinasi super prioritas

"Perbankan itu bisa memberikan fasilitas yang banyak, pemerintah umpama punya KUR, kami di Bank Jateng juga punya. Ada kredit milenial biar anak-anak muda juga bisa jualan," ujarnya.

Pemprov Jateng, lanjut Ganjar, beberapa tahun belakangan intens melakukan pendampingan terhadap UMKM, tidak hanya soal inovasi produk, juga meliterasi digital pada para pengusaha kecil.

"Kita gak bisa lagi cari 'market' yang tradisional, kita mesti cari juga potensial market yang lain. Sekarang menggunakan 'marketplace', menggunakan medsos, ini jangkauannya bisa melompat tanpa disadari,” katanya.

Ganjar mengatakan bahwa dari hasil kerja Dinas Koperasi dan UMKM Jateng selama ini banyak ditemukan UMKM, yang tidak menyangka jika penggunaan digital sangat bermanfaat bagi penjualan.

"Nah mereka hanya butuh dididik itu sehingga literasi digitalnya bagus, kalau itu bisa kita dorong UKM kita akan bisa muncul, tapi itu tidak bisa terjadi kalau kita tidak melatih dan mendampingi,” tegasnya.

Oleh karena itu, Ganjar menegaskan kolaborasi antarpihak perlu diambil demi kemajuan UMKM dalam hal literasi digital ini sehingga dirinya berterima kasih kepada pihak Perbarindo Jateng yang mau mengambil inisiatif tersebut.

"Nah inilah kolaborasi yang coba kita bangun, Perbarindo penting untuk kita gandeng," katanya.

Sementara itu, Ketua DPD Perbarindo Jateng Dadi Sumarsana menambahkan jika pendampingan digital ini nantinya akan memberi kemudahan bagi UMKM untuk mendapatkan kredit.

Aplikasi yang dibuat, juga didesain semudah mungkin untuk digunakan oleh para pelaku usaha.

"Jadi mengedukasi UMKM secara digital. Melakukan pembukuan yang mereka serasa tidak melakukan seolah sedang bermain 'smartphone', hasilnya akan jadi neraca, arus kas dan sebagainya dan diharapkan akan menjadi akses ke BPR dan menjadi cepat analisa kreditnya," katanya.


Baca juga: Pemkab Temanggung mendorong UMKM ikut pengadaan barang dan jasa
 

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024