Semarang (ANTARA) - PT PLN (Persero) terus mendorong electrifying lifestyle atau gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan salah satunya dengan menggunakan kompor induksi yang sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menjalankan program transisi energi.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena lebih aman, mudah, dan efisien serta menggunakan energi listrik sebagai energi panas, sehingga tidak memancarkan api layaknya kompor gas.

"Kompor induksi memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan kompor konvensional," katanya. 

Kompor induksi bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat. 

Panas yang dihasilkan langsung dialirkan ke alat masak, sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh, tidak terasa panas, dan relatif aman.

Keuntungan lainnya, kompor listrik mudah dibersihkan, dari sisi waktu memasak juga lebih hemat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas, sehingga memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat dan hemat waktu. 

Agung menjelaskan waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas. 

Dari sisi penggunaan kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG dan hasil uji coba menunjukan untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp158, sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp176. 

Jika dihitung dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas LPG 11,4 kg per bulan, bisa berhemat Rp28.500 dari biaya memasak setiap bulan. 

"Tidak hanya itu, menggunakan kompor induksi juga lebih praktis, tinggal colok saja," ucap Agung. 

Baca juga: PLN gulirkan Program Satu Juta Kompor Induksi

Baca juga: PLN gencarkan Program Electrifying Agriculture

Agung mengatakan, penggunaan kompor induksi juga mengurangi potensi polusi rumah tangga sesuai dengan tujuan penerapan electrifying lifestyle.

Penggunaan kompor induksi juga memberi dampak positif kepada negara, dimana data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan rata-rata subsidi impor gas dalam 6 tahun terakhir sekitar Rp43 triliun per tahun. 

"Kami mengajak masyarakat beralih ke kompor induksi tanpa harus bergantung ke kompor elpiji yang saat ini sebagian besar penyediaan energinya masih impor," tambahnya.

Baca juga: Dirut PLN berikan sepeda listrik untuk Balkondes Ngadiharjo

Bagi yang tertarik beralih ke kompor induksi, PLN memberikan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp150 ribu melalui program Nyaman Kompor Induksi 2021 bagi pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang memiliki kerja sama dengan PLN.

PLN juga memiliki produk layanan Ekstra Daya, yaitu paket layanan listrik untuk rumah baru dengan daya 2200 VA ditambah kompor Induksi lengkap peralatan masak. Program tersebut dilakukan dengan menggandeng ini BUMN Karya serta perusahaan properti.

Produk-produk layanan PLN untuk paket kompor induksi tersebut merupakan bagian dari rencana program konversi energi berbasis impor menjadi domestik dan berkontribusi terhadap penguatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024