Purwokerto (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Purwokerto melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program Sumur Wakaf yang dibangun di sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Hingga saat ini, kami telah membangun 20 sumur wakaf di berbagai wilayah Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara, khususnya di daerah-daerah rawan kekeringan. Saat ini pula, kami tengah menyelesaikan pembangunan sumur wakaf di kompleks Pondok Pesantren Rudlotus Sholichin, Desa Kalijaran, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga," kata Staf Program ACT Cabang Purwokerto Rama Ferdiansyah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa. 

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, kata dia, pihaknya juga menyertakan program pemberdayaan masyarakat di wilayah yang mendapatkan bantuan program Sumur Wakaf.

Menurut dia, program pemberdayaan masyarakat tersebut di antaranya berupa budi daya alpukat bagi warga Desa Merden, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, dan Ponpes Irsyadul 'Awwam, Desa Sidanegara, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga.

"Kami siapkan 5.000 bibit alpukat di masing-masing lokasi dan saat ini sedang dilakukan proses okulasi. Insya Allah bulan Desember akan dilakukan penanaman perdana," katanya.

Ia mengatakan pihaknya bersama warga setempat telah memetakan lahan yang selama ini dinilai kurang produktif untuk dijadikan lokasi penanaman alpukat.

Sementara di Ponpes Rudlotus Sholichin yang masih dalam proses pembangunan sumur, kata dia, pihaknya bersama pengasuh ponpes setempat berencana untuk mengembangkan budi daya itik dengan melibatkan santri dan warga setempat.

"Kami berupaya agar di setiap lokasi yang mendapatkan program Sumur Wakaf, ada kegiatan pemberdayaan masyarakatnya yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," katanya.

Rama mengakui program Sumur Wakaf sangat membantu kebutuhan masyarakat terutama yang bermukim di daerah rawan kekeringan meskipun dalam pembangunannya kadang kala terkendala teknis.

"Sumur wakaf ini kan merupakan sumur bor, sehingga kadang menghadapi kendala teknis terutama ketika mata bornya menghantam batu," katanya menjelaskan.

Lebih lanjut, ia mengatakan program Sumur Wakaf tidak menutup kemungkinan dapat dilaksanakan untuk membantu petani di area persawahan yang sering mengalami kekeringan.

Menurut dia, pembangunan sumur wakaf di area pertanian juga telah dilakukan oleh beberapa Kantor Cabang ACT yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

"Kalau ACT Cabang Purwokerto memang belum, tapi kalau memang ada, bisa ajukan permohonan kepada kami. Nantinya akan kami asesmen, kalau memang ada yang membutuhkan dan tanah yang diwakafkan untuk lokasi sumur letaknya strategis, bisa kami ajukan," katanya.

Bahkan jika sumur wakaf di area pertanian atau sawah itu bisa terwujud, kata dia, pihaknya juga bisa mengembangkan program pemberdayaan masyarakat lainnya berupa Lumbung Beras Wakaf dengan melibatkan petani setempat. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024