Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengembangkan pembibitan kentang di Desa Sukomakmur.

"Kami ingin membuktikan bahwa Kabupaten Magelang bisa dijadikan sentra pembibitan kentang," kata  Bupati Magelang Zaenal Arifin  usai panen perdana kentang Granola L di lahan Kelompok Tani Ngudi Makmur di Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. .

Ia menyebutkan area pengembangan kentang di Kabupaten Magelang berada di Kecamatan Pakis, Ngablak, Sawangan, Kajoran, dan Kaliangkrik. Produksi kentang di Kabupaten Magelang tahun 2020 mencapai 56,9 ton.

Zaenal menyampaikan pertarungan ke depan adalah pertarungan pangan maka kesiapan pangan harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya.

"Alhamdulilah pada hari ini juga diberikan sertifikasi khusus untuk pembibitan kentang sehingga bisa menambah kepercayaan masyarakat untuk bisa menggunakan bibit dari Kabupaten Magelang," katanya.

Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Jawa Tengah dan anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina yang telah memprakarsai Kabupaten Magelang menjadi sentra pembibitan kentang.

Menurut dia wilayah Kabupaten Magelang memang tidak mengalami kekurangan produksi kentang. Kendati demikian tetap harus dilakukan inovasi, maka perlu adanya pengkajian dari BPTP agar bisa menghasilkan bibit yang unggul.

Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina mendorong konsumsi kentang sebagai substitusi beras khusus di wilayah Kabupaten Magelang sehingga pihaknya menggandeng BPTP agar bisa mengembangkan sentra pembibitan kentang yang bermutu.

"Sebenarnya potensi nasional masih perlu didorong untuk konsumsi kentang. Di Magelang saya lihat dari data statistik masih sangat kurang tetapi memiliki potensi sangat besar untuk bisa lebih ditingkatkan lagi menjadi sentra pembibitan kentang," katanya.

Kepala BPTP Provinsi Jawa Tengah Joko Pramono menjelaskan bahwa Jawa Tengah pada saat masa tanam kentang masih banyak mendatangkan kentang dari luar Jawa Tengah.

"Artinya potensi untuk pembibitan ini masih sangat terbuka. Bahkan di sebagian wilayah, petani masih menggunakan benih yang belum bersertifikasi," katanya.

Ia menuturkan dengan benih yang baik diharapkan petani tidak hanya bisa meningkatkan produktivitas, namun juga bisa meningkatkan nilai tambah dari kentang itu sendiri.

"Misalnya kentang saat ini pada kisaran harga Rp8.000-10.000 per kilogram tetapi kalau benih itu bisa sampai Rp25.000 per kilogram jadi nilai tambah ini yang akan digarap sehingga di Magelang ini ada upaya mandiri benih kentang," katanya.

Ia menyebutkan percontohan pembibitan komoditas kentang Granola L di Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran binaan BPTP Provinsi Jawa Tengah ini seluas 1 hektare.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024