Semarang (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda menyerahkan penghargaan Paritrana Award tahun ke-4 kepada pelaku UMKM Wingko Babat cap Kereta Api.

Penyerahan penghargaan Paritrana Award tahun ke-4 tersebut diserahkan Sekda Pemkot Semarang Iswar Aminuddin yang didampingi Asisten II Pemkot Semarang Widoyono, Sekretaris Dinas Perdagang Kota Semarang Mujoko Raharjo, dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kota Semarang Pemuda Teguh Wiyono di lingkungan Balai Kota Semarang, Jumat.

Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda Teguh Wiyono menjelaskan pemberian Paritrana Award tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, perusahaan besar, perusahaan menengah, juga usaha kecil mikro yang telah mendukung implementasi dan tertib administrasi jaminan sosial ketengakerjaan di wilayahnya masing-masing.

Baca juga: BPJAMSOSTEK tambah kemudahan pendaftaran peserta via Agen46
Baca juga: BPJAMSOSTEK Tegal serahkan penghargaan Paritrana Award ke PHB

Teguh menyampaikan selamat karena pada tahun ini untuk di Kota Semarang ada yang mewakili mendapatkan penghargaan Paritrana Award dari sektor UMKM dan harapannya ke depan bisa juga diraih oleh Pemkot Semarang untuk kategori pemerintah kabupaten/kota.

"Jika dilihat dari regulasi untuk mendukung implementasi program BPJS Ketenagakerjaan, Wali Kota Semarang telah menerbitkan Perwal pada Desember 2020; penganggaran untuk para non-ASN juga sudah dilakukan. Memang masih kurang satu yakni penganggaran terhadap pekerja rentan yang juga menjadi poin penting dalam penilaian," kata Teguh.

Untuk perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, lanjut Teguh, sebenarnya bisa bersumber dari anggaran CSR perusahaan untuk mendaftarkan para pekerja rentan yang ada di sekitarnya atau lingkungannya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Sekda Kota Semarang Iswar mengakui program BPJS Ketenagakerjaan sangat penting, apalagi para pekerja rentan yang banyak berhadapan dengan risiko seperti pedagang kaki lima. Penyerahan santunan kematian terhadap ahli waris di Ruang Sekda, lingkungan Pemkot Semarang, Jumat. ANTARA/Nur Istibsaroh
Dalam kesempatan tersebut BPJAMSOSTEK Semarang Pemuda juga menyerahkan santunan kematian secara simbolis kepada Abdillah (15) yang merupakan anak atau ahli waris dari Wahyu Idayati, pedagang kaki lima (PKL) yang baru saja 12 hari mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Ketua Paguyuban Pedagang Kreatif lapangan (PPKL) Stadion Diponegoro Ringgo Sutjahyo Tunggal Rino mengucapkan terima kasih kepada BPJAMSOSTEK yang telah memberikan santunan kepada anggotanya Alhm Wahyu Idayati sebesar Rp42 juta.

"Selama ini kami hanya memberikan uang sosial Rp1 juta jika ada anggota kami yang meninggal dunia. Namun dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang iuran per bulannya Rp16.800 atau lebih murah dari satu porsi semangkuk bakso, bisa mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan," kata Rino yang hadir bersama sejumlah pengurus.

Rino menyebutkan dari total anggota PPKL Stadion Diponegoro 1.025 pedagang, sudah separohnya yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan ke depannnya akan terus ditingkatkan agar semakin banyak yang terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca juga: BPJAMSOSTEK ajak nelayan di Cilacap jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: BPJAMSOSTEK tunjukkan bukti nyata pentingnya jadi peserta

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024