Wonosobo (ANTARA) - Penyajian menu makanan untuk pasien dari Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Setjonegoro, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yang inovasinya menarik dan variatif, menjadi rujukan belajar dari rumah sakit lain, seperti RSUD Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Salah satu tim rumah sakit yang berkunjung untuk studi komparasi, yakni dari RSUD Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Kamis, datang ke Instalasi Gizi RSUD Setjonegoro Wonosobo.
Kepala Instalasi Gizi RSUD Konawe Abdul Malik menilai penyajian menu makanan untuk pasien di RSUD Setjonegoro seperti restoran kelas atas.
"RSUD Setjonegoro Wonosobo ini kami nilai sudah luar biasa, karena dilihat dari standar ruangan instalasi gizinya yang higienis, kemudian juga dari sisi penyajian makanannya bagi pasien terlihat menarik dan tentunya sudah memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan kondisi masing-masing pasien," katanya.
Menurut dia jajaran Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Konawe perlu belajar banyak dari berbagai sisi, termasuk di dalamnya bagaimana sumber daya manusia (SDM) dan pola peningkatan kualitas layanan sampai kepada teknik penyajian menu yang meskipun komposisinya sederhana, tetap terlihat menarik bagi para pasien.
Baca juga: Pertamina Cilacap bagikan sajian buka puasa bagi WBP Nusakambangan
"Terima kasih kami sampaikan kepada jajaran manajemen RSUD Setjonegoro Wonosobo, kami dari daerah yang begitu jauh, sudah diterima dengan sangat baik untuk bisa belajar mengenai pengelolaan nutrisi dan gizi bagi pasien," katanya.
Sepulang dari Wonosobo, katanya akan berupaya agar ilmu yang telah diperoleh dari pembelajaran langsung tersebut dapat diterapkan demi peningkatan mutu layanan, khususnya dalam hal penyajian dan optimalisasi bahan baku lokal.
Ahli gizi RSUD Setjonegoro Natalia menjelaskan pihaknya melalui proses panjang untuk menuju kualitas layanan prima dalam hal pemenuhan makanan bagi pasien.
Menurut dia, inovasi dalam penyajian makanan untuk pasien sangat penting mengingat para pasien memerlukan perlakuan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis penyakitnya.
Ia menyampaikan satu kepuasan tersendiri di jajaran Instalasi Gizi RSUD Setjonegoro saat makanan yang disediakan habis dan sesuai dengan apa yang diinginkan para pasien, sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia.
"Upaya untuk terus mengupdate ilmu menjadi salah satu kunci penting sehingga kami tidak ketinggalan informasi, khususnya terkait dengan menu-menu beserta cara menyajikan yang sesuai dengan perkembangan zaman," katanya.
Baca juga: Sajian es krim berbahan ubi jalar dari UMP pecahkan rekor Muri
Baca juga: Konsep rumah es dan salju sajian baru dari Jakarta Fair 2019
Salah satu tim rumah sakit yang berkunjung untuk studi komparasi, yakni dari RSUD Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Kamis, datang ke Instalasi Gizi RSUD Setjonegoro Wonosobo.
Kepala Instalasi Gizi RSUD Konawe Abdul Malik menilai penyajian menu makanan untuk pasien di RSUD Setjonegoro seperti restoran kelas atas.
"RSUD Setjonegoro Wonosobo ini kami nilai sudah luar biasa, karena dilihat dari standar ruangan instalasi gizinya yang higienis, kemudian juga dari sisi penyajian makanannya bagi pasien terlihat menarik dan tentunya sudah memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan kondisi masing-masing pasien," katanya.
Menurut dia jajaran Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Konawe perlu belajar banyak dari berbagai sisi, termasuk di dalamnya bagaimana sumber daya manusia (SDM) dan pola peningkatan kualitas layanan sampai kepada teknik penyajian menu yang meskipun komposisinya sederhana, tetap terlihat menarik bagi para pasien.
Baca juga: Pertamina Cilacap bagikan sajian buka puasa bagi WBP Nusakambangan
"Terima kasih kami sampaikan kepada jajaran manajemen RSUD Setjonegoro Wonosobo, kami dari daerah yang begitu jauh, sudah diterima dengan sangat baik untuk bisa belajar mengenai pengelolaan nutrisi dan gizi bagi pasien," katanya.
Sepulang dari Wonosobo, katanya akan berupaya agar ilmu yang telah diperoleh dari pembelajaran langsung tersebut dapat diterapkan demi peningkatan mutu layanan, khususnya dalam hal penyajian dan optimalisasi bahan baku lokal.
Ahli gizi RSUD Setjonegoro Natalia menjelaskan pihaknya melalui proses panjang untuk menuju kualitas layanan prima dalam hal pemenuhan makanan bagi pasien.
Menurut dia, inovasi dalam penyajian makanan untuk pasien sangat penting mengingat para pasien memerlukan perlakuan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis penyakitnya.
Ia menyampaikan satu kepuasan tersendiri di jajaran Instalasi Gizi RSUD Setjonegoro saat makanan yang disediakan habis dan sesuai dengan apa yang diinginkan para pasien, sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia.
"Upaya untuk terus mengupdate ilmu menjadi salah satu kunci penting sehingga kami tidak ketinggalan informasi, khususnya terkait dengan menu-menu beserta cara menyajikan yang sesuai dengan perkembangan zaman," katanya.
Baca juga: Sajian es krim berbahan ubi jalar dari UMP pecahkan rekor Muri
Baca juga: Konsep rumah es dan salju sajian baru dari Jakarta Fair 2019