Solo (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI) berkomitmen membantu Kampung Batik Kauman Solo, Jawa Tengah, bangkit usai pandemi COVID-19 yang berdampak pada lesunya ekonomi dalam negeri.

Area Manager BSI Solo Hari Nopa Kurniawan pada acara sosialisasi KUR Syariah dan Digital Marketing BSI bersama Kampung Wisata Batik Kauman di Solo, Rabu, mengatakan lembaga keuangan tersebut memiliki tanggung jawab untuk menumbuhkembangkan UMKM.

"Bicara UMKM maka Kauman menjadi salah satu fokus pengembangan. Kauman punya sejarah yang unik sejak zaman kasunanan, banyak UMKM yang punya potensi, punya ciri khas. Kalau ini dikembangkan maka akan jadi ikon Kota Solo," katanya.

Ia juga mengutarakan harapannya agar melalui program pendampingan baik dari sisi pembiayaan maupun pemasaran dari BSI, UMKM di kampung wisata tersebut bisa naik kelas.

"Di kondisi saat ini tidak hanya harus survive tetapi juga harus bisa berkembang, UMKM harus bisa dikembangkan dengan baik, bukan hanya kekuatan UMKM tetapi juga menjadi ikonnya Kota Solo," katanya.

Ia mengatakan bentuk dukungan akan dilakukan oleh BSI salah satunya adalah bagaimana UMKM bisa terbiasa dengan bertransaksi digital agar lebih maju dan mengikuti perkembangan zaman.

"Bagaimana QRIS kami kembangkan di sini dan model digital yang lain, karena sekarang sudah masuk era digital maka ini jadi salah satu sasaran kami," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Gunawan Setiawan mengatakan para pengrajin batik di kampung tersebut sangat menyambut baik program BSI.

"Kami juga sudah diskusi kalau ini baru permulaan, nanti akan ada pendampingan yang arahnya agar UMKM bisa bangkit, tumbuh, berkembang, dan naik kelas. UMKM yang ada di Kauman siap untuk kegiatan pendampingan ini," katanya.


Mengenai pemasaran secara digital yang akan menjadi sasaran pendampingan oleh BSI, dikatakannya, juga sangat dibutuhkan oleh para pengrajin batik di Kampung Kauman.

"Kalau mengenai marketing digital kan selama ini kami hanya ke pelanggan yang kami kenal, sejauh ini masih bisa bertransaksi. Namun dengan adanya pendampingan ini harapannya kami menjadi lebih terbiasa dengan digitalisasi," katanya.

Ketua Koperasi Sarikat Dagang Kauman Muhammad Yuli mengatakan dari 25 pelaku UMKM yang diundang, ada 35 yang datang. Ia mengatakan melihat kondisi tersebut artinya para pelaku usaha antusias dengan adanya pendampingan tersebut.

"Ini indikasi bahwa teman-teman sangat berharap pemberdayaan awal ini jadi acara yang berkelanjutan, ketika UMKM naik kelas maka bisa menggerakkan roda ekonomi di Kauman termasuk Solo," kata Muhammad Yuli.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024