Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah mensterilkan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di kawasan Manahan menjelang pertandingan "derbi Mataram" antara Persis Solo melawan PSIM Mataram, Selasa malam.
"Iya betul, selain selter juga pedagang-pedagang lain," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Selasa.
Ia mengatakan sterilisasi dilakukan mulai pukul 17.00 WIB atau 1,5 jam sebelum dimulainya pertandingan Liga 2 tersebut di Stadion Manahan Solo.
Baca juga: Derbi Mataram, 750 petugas dikerahkan kawal laga Persis lawan PSIM
"Ada permohonan dari kepolisian secara lisan dan akan ditindaklanjuti tertulis, mohon bantuannya Dinas Perdagangan untuk mengondisikan PKL yang ada di sekitar Manahan untuk tidak berjualan mulai jam 17.00 WIB. 17.00 WIB 'wis off', sudah berhenti," katanya.
Terkait dengan kebijakan tersebut, pihaknya sudah memberikan sosialisasi secara lisan kepada para pedagang.
"Sambil menunggu administrasinya, (sosialisasi, red.) sudah di grupnya para pedagang," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini para pedagang bisa menerima kebijakan tersebut.
"'Enggak' ada protes. Kan malamnya ada pertandingan to, besoknya ya aktif kembali," katanya.
Salah satu pedagang, Surati, mengatakan sudah menerima sosialisasi tersebut melalui grup WhatsApp para pedagang.
"Kebetulan saya pukul 16.00 WIB juga sudah tutup, jadi tidak mengganggu," katanya.
"Iya betul, selain selter juga pedagang-pedagang lain," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Selasa.
Ia mengatakan sterilisasi dilakukan mulai pukul 17.00 WIB atau 1,5 jam sebelum dimulainya pertandingan Liga 2 tersebut di Stadion Manahan Solo.
Baca juga: Derbi Mataram, 750 petugas dikerahkan kawal laga Persis lawan PSIM
"Ada permohonan dari kepolisian secara lisan dan akan ditindaklanjuti tertulis, mohon bantuannya Dinas Perdagangan untuk mengondisikan PKL yang ada di sekitar Manahan untuk tidak berjualan mulai jam 17.00 WIB. 17.00 WIB 'wis off', sudah berhenti," katanya.
Terkait dengan kebijakan tersebut, pihaknya sudah memberikan sosialisasi secara lisan kepada para pedagang.
"Sambil menunggu administrasinya, (sosialisasi, red.) sudah di grupnya para pedagang," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini para pedagang bisa menerima kebijakan tersebut.
"'Enggak' ada protes. Kan malamnya ada pertandingan to, besoknya ya aktif kembali," katanya.
Salah satu pedagang, Surati, mengatakan sudah menerima sosialisasi tersebut melalui grup WhatsApp para pedagang.
"Kebetulan saya pukul 16.00 WIB juga sudah tutup, jadi tidak mengganggu," katanya.