Boyolali (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Jawa Tengah menyiapkan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SMP secara bertahap setelah wilayahnya masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali Darmanto di Boyolali, Rabu, mengatakan, Boyolali yang sudah masuk PPKM level 3 akan melaksanakan uji coba dengan menunjuk SMP Negeri 1 Boyolali untuk melakukan PTM, pada Kamis (2/9).

Pihaknya meminta sekolah demi menunjang kelancaran PTM untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan protokol kesehatan (Prokes).

Pihaknya sudah mengunjungi ke SMP Negeri 1 Boyolali untuk dipersiapkan sebaik-baiknya prokes sehingga uji coba tersebut betul-betul dapat menjadi contoh bagi satuan pendidikan yang lain.

Pihaknya setelah uji coba tersebut akan mengembangkan ke 1.400 sekolah lainnya di Kabupaten Boyolali mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP baik itu negeri maupun swasta agar bisa melakukan PTM secepat mungkin meski masih secara terbatas.

Dia mengatakan pihaknya memilih SMP Negeri 1 Boyolali tersebut selain lokasi sekolah yang strategis, guru, dan siswanya telah divaksin dosis pertama dan kedua serta penerapan prokes yang cukup baik.

Selain itu, kata dia, surat izin dari orang tua juga menjadi hal terpenting untuk mengikuti PTM di sekolah di Boyolali.

"SMP Negeri 1 Boyolali termasuk salah satu ikon pendidikan di Kabupaten Boyolali sehingga ketika sekolah itu menjadi contoh bagi sekolah yang lain tentu sesuatu yang pas," katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Boyolali Nurnaningsih mengatakan pihaknya menyambut baik dengan pelaksanaan PTM.

Ia menjelaskan, sebanyak 842 siswa yang berasal dari kelas VII, VIII dan IX akan mengikuti uji coba PTM disertai surat persetujuan dari orang tua.

"Nantinya, dalam satu hari kegiatan PTM dilakukan oleh satu angkatan kelas. Selain itu, dalam satu hari terdapat dua sesi yang akan dimulai pada pukul 07.00 WIB. Setiap hari ada dua sesi. Sesi pertama nomor ganjil kemudian jeda satu jam sesi kedua nomor genap. Satu kelas itu, 32 siswa jadi untuk sesi pertama 16 siswa sesi siang 16 siswa dan tetap berjarak," katanya.

Pihaknya mengenai protokol kesehatan telah mempersiapkan diri mulai dari kran air di pintu masuk sekolah serta beberapa tempat di dalam sekolah. Siswa tetap mewajibkan memakai masker dan menjaga jarak. Untuk itu, para guru dikerahkan untuk membersihkan ruangan kelas untuk menjaga kebersihan ruangan.

"Ruangan kelas betul-betul siap. Alur anak masuk, keluar, jadwal KBM, kemudian info ke orang tua pagi ini akan disampaikan," katanya. 

Baca juga: Pemerintah Pekalongan persiapan uji coba pembelajaran tatap muka

Baca juga: Orang tua dan guru harus bangun komunikasi demi sukseskan PTM

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024