Semarang (ANTARA) -
"Percepatan vaksinasi dilakukan karena angka kematian COVID-19 pada lansia mencapai 58,4 persen dibandingkan kelompok umur lainnya," kata Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo di Semarang, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa percepatan vaksinasi bagi lansia itu dilakukan di 35 kabupaten/kota, sedangkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Baca juga: Penyandang disabilitas Jateng mulai terima vaksin COVID
Vaksinasi juga diberikan kepada kalangan pralansia dan warga yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Ia mengungkapkan masih banyak daerah di Jateng yang memiliki jumlah lansia cukup besar, tapi capaian vaksinasinya masih rendah.
"Di Jateng ya, rata-rata sekitar 30 persen, tapi untuk kota-kota besar seperti Semarang dan Solo itu sudah tinggi, sudah di atas 60 persen, sedangkan di daerah-daerah lain masih banyak yang di bawah 30 persen, makanya itu harus diperhatikan betul," ujarnya.
Ia menegaskan hingga saat ini sasaran prioritas program vaksinasi di Jateng belum berubah yakni masih menempatkan kelompok lansia sebagai penerima vaksin terlebih dahulu setelah tenaga kesehatan dan pelayan publik.
Dia mengharapkan dengan percepatan vaksinasi yang dilakukan kepada kelompok lansia akan memberikan jaminan keamanan dan kesehatan.
"Arahan Bapak Gubernur (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, red.) bahkan diperjelas lagi, kalau bisa pemda 'ngurusi' vaksinasi lansia dan komorbid serta ibu hamil ditambah difabel. Kalau TNI/Polri yang vaksinasi umum. Jadi, pembagiannya akan lebih enak dan menghindari kerumunan," katanya.
Baca juga: WHO: Saat ini tidak perlu suntikan ketiga vaksin COVID
Baca juga: Anak-anak belum divaksin dilarang masuk tempat wisata di Kota Semarang
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi kalangan lanjut usia guna mencegah dan mengurangi angka kematian akibat virus corona jenis baru itu.
"Percepatan vaksinasi dilakukan karena angka kematian COVID-19 pada lansia mencapai 58,4 persen dibandingkan kelompok umur lainnya," kata Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo di Semarang, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa percepatan vaksinasi bagi lansia itu dilakukan di 35 kabupaten/kota, sedangkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Baca juga: Penyandang disabilitas Jateng mulai terima vaksin COVID
Vaksinasi juga diberikan kepada kalangan pralansia dan warga yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Ia mengungkapkan masih banyak daerah di Jateng yang memiliki jumlah lansia cukup besar, tapi capaian vaksinasinya masih rendah.
"Di Jateng ya, rata-rata sekitar 30 persen, tapi untuk kota-kota besar seperti Semarang dan Solo itu sudah tinggi, sudah di atas 60 persen, sedangkan di daerah-daerah lain masih banyak yang di bawah 30 persen, makanya itu harus diperhatikan betul," ujarnya.
Ia menegaskan hingga saat ini sasaran prioritas program vaksinasi di Jateng belum berubah yakni masih menempatkan kelompok lansia sebagai penerima vaksin terlebih dahulu setelah tenaga kesehatan dan pelayan publik.
Dia mengharapkan dengan percepatan vaksinasi yang dilakukan kepada kelompok lansia akan memberikan jaminan keamanan dan kesehatan.
"Arahan Bapak Gubernur (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, red.) bahkan diperjelas lagi, kalau bisa pemda 'ngurusi' vaksinasi lansia dan komorbid serta ibu hamil ditambah difabel. Kalau TNI/Polri yang vaksinasi umum. Jadi, pembagiannya akan lebih enak dan menghindari kerumunan," katanya.
Baca juga: WHO: Saat ini tidak perlu suntikan ketiga vaksin COVID
Baca juga: Anak-anak belum divaksin dilarang masuk tempat wisata di Kota Semarang