Semarang (ANTARA) -
Dewi, ibunda penyandang disabilitas bernama Kayla, yang ditemui pada acara vaksinasi di Taman Budaya Sobokarti, Semarang, Kamis mengaku sudah lama mencari kesempatan untuk mendapatkan vaksin, terutama untuk anaknya.
"Alhamdulillah senang ya, apalagi kan buat anak-anak. Dia (anaknya) 14 tahun, sekarang SMP," katanya.
Dirinya mengaku mendapatkan informasi vaksinasi untuk disabilitas dari status WhatsApp salah satu teman komunitas difabel yang kemudian langsung ditindaklajuti.
"Saya ikut daftar, alhamdulillah bisa. Kebetulan saya juga belum vaksin, diberikan juga untuk pendamping tadi, ya alhamdulillah banget," ujarnya.
Baca juga: Banyumas suntik vaksin COVID-19 kepada penyandang disabilitas
Baca juga: Penyandang disabilitas Balai Besar Kartini disuntik vaksin COVID-19
Dewi pun mengajak kepada teman-teman disabilitas lainnya agar tidak takut vaksin karena banyak komunitas difabel yang bisa memfasilitasi dan harus dimanfaatkan.
"Ayo jangan takut vaksin, banyak komunitas yang bisa memfasilitasi, manfaatkan itu karena untuk kepentingan bersama," katanya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menyempatkan mampir meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi penyandang disabilitas mengapresiasi antusiasme mengikuti vaksin.
"Antusias vaksinasi untuk penyandang disabilitas begitu tinggi. Meski dengan keterbatasan, tidak mengurangi semangat mereka untuk mendapatkan vaksin," ujarnya.
Provinsi Jawa Tengah mendapat alokasi vaksin Sinopharm dari pemerintah pusat untuk 69.840 orang penyandang disabilitas.(LHP)
Kalangan penyandang disabilitas di Provinsi Jawa Tengah mulai menerima suntikan vaksin COVID-19 merek Sinopharm secara bertahap.
Dewi, ibunda penyandang disabilitas bernama Kayla, yang ditemui pada acara vaksinasi di Taman Budaya Sobokarti, Semarang, Kamis mengaku sudah lama mencari kesempatan untuk mendapatkan vaksin, terutama untuk anaknya.
"Alhamdulillah senang ya, apalagi kan buat anak-anak. Dia (anaknya) 14 tahun, sekarang SMP," katanya.
Dirinya mengaku mendapatkan informasi vaksinasi untuk disabilitas dari status WhatsApp salah satu teman komunitas difabel yang kemudian langsung ditindaklajuti.
"Saya ikut daftar, alhamdulillah bisa. Kebetulan saya juga belum vaksin, diberikan juga untuk pendamping tadi, ya alhamdulillah banget," ujarnya.
Baca juga: Banyumas suntik vaksin COVID-19 kepada penyandang disabilitas
Baca juga: Penyandang disabilitas Balai Besar Kartini disuntik vaksin COVID-19
Dewi pun mengajak kepada teman-teman disabilitas lainnya agar tidak takut vaksin karena banyak komunitas difabel yang bisa memfasilitasi dan harus dimanfaatkan.
"Ayo jangan takut vaksin, banyak komunitas yang bisa memfasilitasi, manfaatkan itu karena untuk kepentingan bersama," katanya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menyempatkan mampir meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi penyandang disabilitas mengapresiasi antusiasme mengikuti vaksin.
"Antusias vaksinasi untuk penyandang disabilitas begitu tinggi. Meski dengan keterbatasan, tidak mengurangi semangat mereka untuk mendapatkan vaksin," ujarnya.
Provinsi Jawa Tengah mendapat alokasi vaksin Sinopharm dari pemerintah pusat untuk 69.840 orang penyandang disabilitas.(LHP)