Kudus (ANTARA) -
Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, segera melakukan uji potensi parkir guna memastikan potensi pemasukan di masing-masing titik kantong parkir sebagai upaya optimalisasi retribusi parkir karena selama ini sulit mencapai target setiap tahunnya.
 
"Perkembangan potensi parkir di masing-masing lokasi tentunya dinamis, sehingga perlu ada uji potensi lagi untuk tahun ini. Terlebih selama masa pandemi banyak sektor usaha yang terdampak," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto di Kudus, Selasa.
 
Ia berharap dengan uji potensi tersebut, pencapaian target di masing-masing titik parkir lebih mudah karena sudah diketahui potensinya dan tidak mungkin dimanipulasi lagi.

Baca juga: Dishub Batang naikkan target PAD retribusi parkir menjadi Rp1,3 miliar
 
Selain perlu ada uji potensi semua kantong parkir yang ada di Kabupaten Kudus, kata dia, pihaknya juga akan mengevaluasi pengelolaan parkir ketika diserahkan kepada pihak ketiga, dengan dikelola sendiri.
 
"Kami juga akan membandingkan dengan hasil studi banding di salah satu kota di Jawa Timur, termasuk regulasi yang dipakai juga akan dipelajari apakah memungkinkan diterapkan di Kudus," ujarnya.
 
Setelah semua permasalahan terkait perparkiran di Kudus yang selama ini sulit mencapai target diungkap, nantinya akan dibuat terobosan yang lebih baik yang memungkinkan target pendapatan parkir bisa tercapai.
 
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Wahyudi menambahkan hingga bulan Juli 2021 realisasi parkir umum mencapai 87 persen atau Rp458,36 juta dari target Rp516,25 juta.
 
Sementara realisasi parkir khusus baru mencapai 33 persen atau Rp371,5 juta dari target sebesar Rp1,2 miliar.
 
Terkait masih rendahnya realisasi penerimaan parkir khusus, kata dia, karena sejak tiga bulan terakhir ada pengetatan akibat dampak pandemi COVID-19, sehingga ada yang ditutup sejak awal, seperti di Terminal Bakalan Krapyak, parkir khusus Ramayana, serta beberapa tempat lainnya.
 
Kondisi berbeda untuk parkir tepi jalan umum, kata dia, meskipun ada beberapa ruas jalan yang disekat, tetapi aktivitas usaha masyarakat masih banyak sehingga potensi penerimaannya masih bisa diandalkan.
 
"Kami optimistis realisasi untuk parkir umum hingga akhir tahun 2021 bisa mencapai antara 80-90 persen," ujarnya.

Baca juga: Restoran dan parkir di Kudus jadi target pemasangan perekam transaksi
Baca juga: Perluas lahan parkir Solobalapan, KAI minta dukungan Pemkot Surakarta

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024