Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat jumlah penduduk miskin provinsi ini pada Maret 2021 mengalami penurunan sebesar 10.200 orang di banding periode September 2020.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Kamis, mengatakan jumlah penduduk miskin hingga triwulan pertama 2021 itu tercatat sebanyak 4,11 juta jiwa atau sekitar 11,79 persen dari jumlah penduduk provinsi ini.
Jumlah tersebut turun di banding periode September 2020 yang mencapai 4,12 juta jiwa atau sekitar 11,84 persen dari total penduduk Jawa Tengah.
"Penurunan terjadi pada kelompok yang mendekati miskin," katanya.
Adapun besaran garis kemiskinan pada periode Maret 2021 ini, lanjut dia, tercatat mencapai Rp409.193 per kapita per bulan.
Sementara jika dilihat dari wilayahnya, tingkat kemiskinan di wilayah perkotaan justru mengalami kenaikan.
Jumlah penduduk miskin di perkotaan di Jawa Tengah mencapai 10,58 persen, mengalami kenaikan sebesar 17.800.orang di banding periode September 2020.
Adapun jumlah penduduk miskin di perdesaan mencapai 13,07 persen, turun sebesar 28 ribu orang di banding periode September 2020.
Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2021 yang sedikit membaik di tengah pandemi COVID-19 ini ternyata belum banyak mengangkat tingkat kesejahteraan masyarakat.
Meski demikian penyaluran bantuan sosial terhadap warga terdampak COVID-19, lanjut dia, sangat membantu masyarakat, khususnya penduduk di lapisan terbawah.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Kamis, mengatakan jumlah penduduk miskin hingga triwulan pertama 2021 itu tercatat sebanyak 4,11 juta jiwa atau sekitar 11,79 persen dari jumlah penduduk provinsi ini.
Jumlah tersebut turun di banding periode September 2020 yang mencapai 4,12 juta jiwa atau sekitar 11,84 persen dari total penduduk Jawa Tengah.
"Penurunan terjadi pada kelompok yang mendekati miskin," katanya.
Adapun besaran garis kemiskinan pada periode Maret 2021 ini, lanjut dia, tercatat mencapai Rp409.193 per kapita per bulan.
Sementara jika dilihat dari wilayahnya, tingkat kemiskinan di wilayah perkotaan justru mengalami kenaikan.
Jumlah penduduk miskin di perkotaan di Jawa Tengah mencapai 10,58 persen, mengalami kenaikan sebesar 17.800.orang di banding periode September 2020.
Adapun jumlah penduduk miskin di perdesaan mencapai 13,07 persen, turun sebesar 28 ribu orang di banding periode September 2020.
Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2021 yang sedikit membaik di tengah pandemi COVID-19 ini ternyata belum banyak mengangkat tingkat kesejahteraan masyarakat.
Meski demikian penyaluran bantuan sosial terhadap warga terdampak COVID-19, lanjut dia, sangat membantu masyarakat, khususnya penduduk di lapisan terbawah.