Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein mengharapkan adanya penurunan angka kematian akibat COVID-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, seiring dengan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Dua hari lalu (10/7) memang ada 33 orang yang meninggal, kemarin (11/7) turun menjadi 22 orang. Kalau nanti berkisar 22-23 orang terus, berarti sudah ada penurunan," katanya kepada wartawan usai rapat koordinasi penanganan COVID-19 antarorganisasi perangkat daerah di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Senin siang.

Kendati demikian, dia mengakui berdasarkan data per hari Senin (12/7) pagi tercatat sebanyak 11 orang yang meninggal dunia akibat COVID-19.

Baca juga: COVID-19 renggut sejumlah bayi, masyarakat Banyumas diminta waspada

Menurut dia, pihaknya masih menunggu data perkembangan jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia hingga pukul 21.00 WIB untuk memastikan apakah terjadi penurunan atau tidak.

"Terus yang menentukan juga yang disebut positif harian. Positif harian kemarin kalau normal harusnya di bawah 100 kan? Ini 400 orang satu hari, berarti di lapangan kan 10 kali lipatnya karena yang 400 kan yang terpantau, yang tidak terpantau kan biasanya 10 kali lipat," katanya menjelaskan.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan pihaknya berencana merekrut 500 tenaga tracing untuk mempercepat pelacakan kasus COVID-19 di Kabupaten Banyumas.

"Saya minta konsep dari Dinkes (Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas), apakah itu kerja sama dengan Unsoed, Stikes, dan sebagainya, atau kita mengambil dari luar. Kita perlu tenaga untuk tracing," katanya.

Menurut dia, tracing merupakan kunci karena kalau tidak melakukan pelacakan berarti ilmunya tidak benar alias ngawur.

Ia mengatakan jika satu tenaga tracing bisa menjangkau 15 sasaran, berarti dalam sehari ada 7.500 orang yang dapat dijangkau oleh 500 tenaga tracing tersebut.

Baca juga: Berharap dari PPKM Darurat di Banyumas
Baca juga: Dinkes Banyumas pastikan jenazah pasien COVID-19 tak telantar

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024