Temanggung (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dalam beberapa pekan terakhir meningkat empat kali, dari sekitar 60 kasus menjadi 240 kasus, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq.
Khadziq di Temanggung, Senin, mengatakan peningkatan kasus tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Temanggung.
Menurut dia peningkatan kasus tersebut bukan dari libur Lebaran 2021, tetapi memang muncul dari kasus yang lain, antara lain klaster piknik, klaster kondangan, kalster pasar unggas, dan lainnya.
Baca juga: Ganjar instruksikan kepala daerah ambil sampel "genome sequencing"
Baca juga: Lonjakan kasus Covid-19 harus jadi pelajaran untuk perbaiki sistem pengendalian
"Dengan peningkatan kasus COVID-19 ini saya mohon kepada masyarakat Kabupaten Temanggung untuk waspada, meningkatkan disiplin protokol kesehatan dan mengurangi kegiatan kerumunan yang tidak terlalu penting," katanya.
Ia menyampaikan semua harus berjuang bersama-sama, baik pemerintah TNI, Polri, para tokoh masyarakat, kepala desa dan seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung mari bekerja keras untuk mempertahankan Kabupaten Temanggung tetap berada pada zona oranye bahkan bisa meningkat menjadi kuning dan zona hijau.
"Marilah bekerja keras bersama-sama mempertahankan jangan sampai Kabupaten Temanggung jatuh menjadi zona merah mengingat kabupaten-kabupaten yang lain di Jateng kasusnya sekarang juga bergerak naik dan beberapa daerah sudah menjadi zona merah," katanya.
Ia berharap jangan sampai Kabupaten Temanggung menjadi zona merah karena hal ini akan sangat merugikan masyarakat.
"Kalau Temanggung sampai menjadi zona merah maka nanti akan ada berbagai kegiatan masyarakat yang dibatasi, bukan hanya oleh satgas kabupaten, kalau sampai zona merah maka satgas provinsi akan turun, bahkan satgas nasional juga bisa turun ke Temanggung, kemudian melakukan berbagai pembatasan yang pasti akan merugikan masyarakat Kabupaten Temanggung," katanya.
Apalagi Kabupaten Temanggung sekarang sudah siap-siap menjelang panen raya tembakau dan juga panen raya kopi.
"Jangan sampai kasus COVID-19 di Temanggung meningkat sehingga akan mengganggu aktivitas ekonomi panen tembakau dan panen kopi," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan menegakkan disiplin protokol kesehatan di tengah masyarakat, kemudian juga akan meningkatkan pelacakan dan penanganan kasus yang ada di tengah-tengah masyarakat.
"Saya kira sekarang angka yang sangat menonjol ini harus ditekan dan saya berharap dalam seminggu ke depan syukur angkanya sudah bisa turun," katanya.
Baca juga: Surakarta minta RS tambah tempat tidur untuk pasien COVID-19
Baca juga: Surakarta siapkan STP untuk karantina penderita COVID-19
Khadziq di Temanggung, Senin, mengatakan peningkatan kasus tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Temanggung.
Menurut dia peningkatan kasus tersebut bukan dari libur Lebaran 2021, tetapi memang muncul dari kasus yang lain, antara lain klaster piknik, klaster kondangan, kalster pasar unggas, dan lainnya.
Baca juga: Ganjar instruksikan kepala daerah ambil sampel "genome sequencing"
Baca juga: Lonjakan kasus Covid-19 harus jadi pelajaran untuk perbaiki sistem pengendalian
"Dengan peningkatan kasus COVID-19 ini saya mohon kepada masyarakat Kabupaten Temanggung untuk waspada, meningkatkan disiplin protokol kesehatan dan mengurangi kegiatan kerumunan yang tidak terlalu penting," katanya.
Ia menyampaikan semua harus berjuang bersama-sama, baik pemerintah TNI, Polri, para tokoh masyarakat, kepala desa dan seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung mari bekerja keras untuk mempertahankan Kabupaten Temanggung tetap berada pada zona oranye bahkan bisa meningkat menjadi kuning dan zona hijau.
"Marilah bekerja keras bersama-sama mempertahankan jangan sampai Kabupaten Temanggung jatuh menjadi zona merah mengingat kabupaten-kabupaten yang lain di Jateng kasusnya sekarang juga bergerak naik dan beberapa daerah sudah menjadi zona merah," katanya.
Ia berharap jangan sampai Kabupaten Temanggung menjadi zona merah karena hal ini akan sangat merugikan masyarakat.
"Kalau Temanggung sampai menjadi zona merah maka nanti akan ada berbagai kegiatan masyarakat yang dibatasi, bukan hanya oleh satgas kabupaten, kalau sampai zona merah maka satgas provinsi akan turun, bahkan satgas nasional juga bisa turun ke Temanggung, kemudian melakukan berbagai pembatasan yang pasti akan merugikan masyarakat Kabupaten Temanggung," katanya.
Apalagi Kabupaten Temanggung sekarang sudah siap-siap menjelang panen raya tembakau dan juga panen raya kopi.
"Jangan sampai kasus COVID-19 di Temanggung meningkat sehingga akan mengganggu aktivitas ekonomi panen tembakau dan panen kopi," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan menegakkan disiplin protokol kesehatan di tengah masyarakat, kemudian juga akan meningkatkan pelacakan dan penanganan kasus yang ada di tengah-tengah masyarakat.
"Saya kira sekarang angka yang sangat menonjol ini harus ditekan dan saya berharap dalam seminggu ke depan syukur angkanya sudah bisa turun," katanya.
Baca juga: Surakarta minta RS tambah tempat tidur untuk pasien COVID-19
Baca juga: Surakarta siapkan STP untuk karantina penderita COVID-19