Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengemukakan saat ini muncul klaster baru penyebaran COVID-19 di daerahnya, yakni di salah satu pondok pesantren yang berada di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan.
Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa mengatakan ada sebanyak 38 santri di pondok pesantren tersebut yang positif terpapar COVID-19.
Ia mengatakan saat ini seluruh santri itu telah dibawa ke Asrama Haji Donohudan untuk menjalani karantina terpusat. Untuk memastikan penyebarannya sudah sejauh mana, saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran.
Baca juga: 389 pasien COVID-19 dari Solo Raya dan Kudus dikarantina di Donohudan Boyolali
Baca juga: Hasil tes negatif, 33 orang batal diisolasi ke Donohudan Boyolali
"Kami tracing, testing dulu lebih lanjut. Pokoknya ada klaster baru, langsung kami kunci. Ponpes sementara di-lockdown, semoga tidak menyebar lebih luas," katanya.
Dugaan sementara, klaster tersebut berasal dari salah satu santri yang sebelumnya melakukan perjalanan mudik pada Lebaran 2021.
Akibat munculnya klaster baru tersebut pihaknya akan mengkaji ulang rencana pembelajaran tatap muka (PTM) yang awalnya akan dilakukan mulai Juli 2021. Meski demikian, ia berharap agar PTM bisa tetap dilaksanakan sesuai jadwal.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani mengatakan saat ini seluruh santri berstatus orang tanpa gejala (OTG), sehingga menjalani isolasi. Mengenai asal virus tersebut, ia akan memastikannya terlebih dahulu.
"Sepertinya memang dari santri yang habis melakukan perjalanan mudik," katanya.
Ia mengatakan untuk penelusuran kontak sendiri, saat ini sudah dilakukan kepada 68 orang. Ia juga memastikan tidak ada penghuni pondok yang berinteraksi dengan orang luar.
"Dengan demikian tracing bisa lebih terkontrol," katanya.
Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa mengatakan ada sebanyak 38 santri di pondok pesantren tersebut yang positif terpapar COVID-19.
Ia mengatakan saat ini seluruh santri itu telah dibawa ke Asrama Haji Donohudan untuk menjalani karantina terpusat. Untuk memastikan penyebarannya sudah sejauh mana, saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran.
Baca juga: 389 pasien COVID-19 dari Solo Raya dan Kudus dikarantina di Donohudan Boyolali
Baca juga: Hasil tes negatif, 33 orang batal diisolasi ke Donohudan Boyolali
"Kami tracing, testing dulu lebih lanjut. Pokoknya ada klaster baru, langsung kami kunci. Ponpes sementara di-lockdown, semoga tidak menyebar lebih luas," katanya.
Dugaan sementara, klaster tersebut berasal dari salah satu santri yang sebelumnya melakukan perjalanan mudik pada Lebaran 2021.
Akibat munculnya klaster baru tersebut pihaknya akan mengkaji ulang rencana pembelajaran tatap muka (PTM) yang awalnya akan dilakukan mulai Juli 2021. Meski demikian, ia berharap agar PTM bisa tetap dilaksanakan sesuai jadwal.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani mengatakan saat ini seluruh santri berstatus orang tanpa gejala (OTG), sehingga menjalani isolasi. Mengenai asal virus tersebut, ia akan memastikannya terlebih dahulu.
"Sepertinya memang dari santri yang habis melakukan perjalanan mudik," katanya.
Ia mengatakan untuk penelusuran kontak sendiri, saat ini sudah dilakukan kepada 68 orang. Ia juga memastikan tidak ada penghuni pondok yang berinteraksi dengan orang luar.
"Dengan demikian tracing bisa lebih terkontrol," katanya.