Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menyiapkan lokasi alternatif untuk isolasi terpusat kasus konfirmasi positif COVID-19 yang akhir-akhir ini angkanya terus meningkat.
"Dulu kami bikin isolasi di STP (Solo Technopark), tetapi untuk sekarang itu skenario terburuk," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan STP disiapkan sebagai langkah antisipasi lonjakan yang terjadi di daerah lain seperti yang saat ini terjadi di Kudus. Terkait lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Kudus, dikatakannya, sejumlah daerah termasuk Solo juga berupaya membantu.
"Solo siap dimintai bantuan, itu kan isolasi di Donohudan (Asrama Haji Donohudan), seharusnya bisa diselesaikan di Donohudan itu, termasuk kalau perlu buka kamar baru di rumah sakit ya kami siapkan," katanya.
Ia mengatakan langkah tersebut dilakukan karena kapasitas untuk penanganan COVID-19 di Kudus sudah melebihi kapasitas maksimum.
"Kalau sekarang (di rumah sakit) pasien yang ada sebelumnya ada 112, tambahan dari Kudus 69. Masalahnya di sana sudah 'over capacity', kalau daerah lain 'nggak' bantu kasihan," katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani mengatakan untuk kapasitas di STP sendiri bisa dimaksimalkan hingga 200 orang. Meski demikian, dikatakannya, untuk saat ini kasur yang sudah tersedia sekitar 60 buah.
"Lihat trennya, kalau tinggal berapa persen ya kami belikan," katanya.
Sedangkan mengenai keberadaan Rumah Sakit Lapangan atau rumkitlap TNI di Benteng Vastenburg Solo, dikatakannya, bisa juga dioptimalkan.
"Lihat minggu depan, bisa saja diaktifkan lagi. Intinya seluruh sumber daya bisa dioptimalkan, baik itu rumah sakit maupun karantina terpusat," katanya.
Baca juga: Pembelajaran tatap muka di Solo dibuka mulai 12 Juli 2021
"Dulu kami bikin isolasi di STP (Solo Technopark), tetapi untuk sekarang itu skenario terburuk," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan STP disiapkan sebagai langkah antisipasi lonjakan yang terjadi di daerah lain seperti yang saat ini terjadi di Kudus. Terkait lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Kudus, dikatakannya, sejumlah daerah termasuk Solo juga berupaya membantu.
"Solo siap dimintai bantuan, itu kan isolasi di Donohudan (Asrama Haji Donohudan), seharusnya bisa diselesaikan di Donohudan itu, termasuk kalau perlu buka kamar baru di rumah sakit ya kami siapkan," katanya.
Ia mengatakan langkah tersebut dilakukan karena kapasitas untuk penanganan COVID-19 di Kudus sudah melebihi kapasitas maksimum.
"Kalau sekarang (di rumah sakit) pasien yang ada sebelumnya ada 112, tambahan dari Kudus 69. Masalahnya di sana sudah 'over capacity', kalau daerah lain 'nggak' bantu kasihan," katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani mengatakan untuk kapasitas di STP sendiri bisa dimaksimalkan hingga 200 orang. Meski demikian, dikatakannya, untuk saat ini kasur yang sudah tersedia sekitar 60 buah.
"Lihat trennya, kalau tinggal berapa persen ya kami belikan," katanya.
Sedangkan mengenai keberadaan Rumah Sakit Lapangan atau rumkitlap TNI di Benteng Vastenburg Solo, dikatakannya, bisa juga dioptimalkan.
"Lihat minggu depan, bisa saja diaktifkan lagi. Intinya seluruh sumber daya bisa dioptimalkan, baik itu rumah sakit maupun karantina terpusat," katanya.
Baca juga: Pembelajaran tatap muka di Solo dibuka mulai 12 Juli 2021