Semarang (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) menguji kemanfaatan enam inovasi Program Klaten Smart City secara maraton di antaranya dilakukan uji lapangan selama dua hari yang bertujuan untuk mengukur nilai kemanfaatan inovasi dari sampel responden yang ditunjuk.

Petugas pendamping Klaten Smart City yang ditunjuk Kemenkominfo Lukito Edi Nugroho mengatakan uji lapangan dilakukan secara daring untuk melakukan pendalaman jawaban dari responden untuk mengukur nilai kemanfaatan inovasi.

"Testimoni responden perlu kami dengar langsung dan kami record. Tak kalah penting adalah paparan pengusung inovasi yang akan kami kroscek. Kegiatan ini menjadi bagian evaluasi dan mengukur dampak manfaat implementasi Program Klaten Smart City," kata Lukito saat menguji jawaban responden Jumat (4/6).

Kepala Diskominfo Klaten Amin Mustofa mengatakan Program Smart City telah dirancang mulai 2019 dan mendapatkan dukungan penuh Pemkab Klaten yang tertuang dalam Perbup 52/2020 tentang masterplan smart city.

Baca juga: Pemkab Klaten sukses 3 tahun berturut-turut raih WTP

Adapun program inovasi dalam implementasi Klaten Smart City yakni, pertama Sistem Manajemen Administrasi Desa atau Smard dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mewakili dimensi smart goverment.

Kedua Program Matur Dokter dari Dinas Kesehatan mewakili dimensi smart living; ketiga Program Sistim Informasi Ketenagakerjaan dan Industri atau Sikendi dari Dinas Perindusterian dan Tenaga Kerja mewakili dimensi smart economy.

Baca juga: Target interkoneksi G to G, Klaten rampung 100 persen

Sedang inovasi keempat adalah Program Satu Hari Dua Berita atau Sariduta dari Dinas Komunikasi Informatika mewakili smart branding; kelima Program Sekolah Sungai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang mewakili dimensi smart enviroment.

Terakhir, keenam Program Titip Berkas Arsip Digitalku atau Titip Bandaku dari Dinas Arsip dan Perpustakaan mewakili dimensi smart society.

Konsep Smart City, tambah Amin, adalah keterpaduan stakeholder yang ada di suatu wilayah, baik pemerintah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat dan individu dalam menciptakan iklim layanan yang efektif, efisien, cepat, tepat, dekat serta ditunjang dengan adanya teknologi informasi.

"Sekaligus mengembangkan inovasi dari waktu ke waktu. Di Klaten sendiri bisa menggandeng CSR swasta dari PT Aqua Investama berupa videotron," tutup Amin Mustofa.
Baca juga: Kepala BPN Klaten pastikan tak ada dokumen penting yang terbakar

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024