Purbalingga (ANTARA) - Perseroan Terbatas Angkasa Pura II (Persero) mengumumkan pengaktifan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mulai tanggal 1 Juni 2021 guna menyambut operasional penerbangan komersial perdana pada 3 Juni 2021.
Saat menggelar konferensi pers di Bandara JB Soedirman, Purbalingga, Selasa, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan AP II telah mendapatkan Sertifikat Bandara Udara (SBU) Nomor 0163/SBU-DBU/IV/2021 selaku operator Bandara Jenderal Besar Soedirman sesuai dengan ketentuan PM 83 Tahun 2017 tentang Bandar Udara (Aerodrome).
"Hal itu sejalan dengan telah dipenuhi persyaratan berupa fasilitas sesuai standar teknis dan operasi (Manual of Standard) Volume I Bandara Udara dan Volume IV Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PK-PPK)," katanya.
Selain itu, kata dia, dokumen pedoman pengoperasian Bandar Udara (Aerodrome manual), manajemen keselamatan operasi bandar udara (Airport Emergency Plan), dan rencana penanggulangan keadaan darurat untuk menjamin keselamatan serta program keamanan bandara yang disahkan oleh Direktorat Keamanan Penerbangan (Airport Security Programe)
Menurut dia, AP II juga telah memenuhi nformasi tentang sertifikat bandar udara ini diberikan kepada pihak layanan informasi aeronautika yang sesuai untuk disebarluaskan dalam Aeronautic Information Publication (AIP).
"Sejalan terbitnya izin dari Kementerian Perhubungan, dengan ini saya nyatakan bahwa mulai 1 Juni 2021 Bandara Jenderal Soedirman dalam status In Active Operation," katanya.
Baca juga: Citilink optimistis raih pasar penerbangan di Purbalingga
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan mimpi masyarakat Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, untuk memiliki bandar udara (bandara) telah terealisasi setelah dirintis sejak 15 tahun lalu.
"Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hari ini, tanggal 1 Juni 2021, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, ini menorehkan catatan sejarah yang luar biasa terkhusus untuk Kabupaten Purbalingga. Karena alhamdulillah mimpi besar seluruh masyarakat Kabupaten Purbalingga yang dirintis dari 15 tahun lalu, akhirnya pada hari ini bisa betul-betul terealisasi," katanya.
Ia mengharapkan keberadaan Bandara JB Soedirman ke depan bermanfaat dalam menggerakkan perekonomian masyarakat dan bandara tersebut dibuat tidak hanya untuk Kabupaten Purbalingga, juga untuk seluruh kabupaten yang ada di Jawa Tengah bagian barat-selatan.
"Oleh karenanya dalam kesempatan kali ini, saya ingin mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Purbalingga dan seluruh masyarakat yang ada di seluruh Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen), eks-Keresidenan Banyumas untuk kita bersama-sama menyengkuyung keberadaan bandara ini, menghidupkan, memakmurkan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga," katanya.
Baca juga: Menanti deru pesawat lepas landas di Bandara JB Soedirman Purbalingga
Baca juga: Bandara JB Soedirman diharapkan dongkrak perekonomian Purbalingga
Saat menggelar konferensi pers di Bandara JB Soedirman, Purbalingga, Selasa, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan AP II telah mendapatkan Sertifikat Bandara Udara (SBU) Nomor 0163/SBU-DBU/IV/2021 selaku operator Bandara Jenderal Besar Soedirman sesuai dengan ketentuan PM 83 Tahun 2017 tentang Bandar Udara (Aerodrome).
"Hal itu sejalan dengan telah dipenuhi persyaratan berupa fasilitas sesuai standar teknis dan operasi (Manual of Standard) Volume I Bandara Udara dan Volume IV Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PK-PPK)," katanya.
Selain itu, kata dia, dokumen pedoman pengoperasian Bandar Udara (Aerodrome manual), manajemen keselamatan operasi bandar udara (Airport Emergency Plan), dan rencana penanggulangan keadaan darurat untuk menjamin keselamatan serta program keamanan bandara yang disahkan oleh Direktorat Keamanan Penerbangan (Airport Security Programe)
Menurut dia, AP II juga telah memenuhi nformasi tentang sertifikat bandar udara ini diberikan kepada pihak layanan informasi aeronautika yang sesuai untuk disebarluaskan dalam Aeronautic Information Publication (AIP).
"Sejalan terbitnya izin dari Kementerian Perhubungan, dengan ini saya nyatakan bahwa mulai 1 Juni 2021 Bandara Jenderal Soedirman dalam status In Active Operation," katanya.
Baca juga: Citilink optimistis raih pasar penerbangan di Purbalingga
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan mimpi masyarakat Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, untuk memiliki bandar udara (bandara) telah terealisasi setelah dirintis sejak 15 tahun lalu.
"Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hari ini, tanggal 1 Juni 2021, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, ini menorehkan catatan sejarah yang luar biasa terkhusus untuk Kabupaten Purbalingga. Karena alhamdulillah mimpi besar seluruh masyarakat Kabupaten Purbalingga yang dirintis dari 15 tahun lalu, akhirnya pada hari ini bisa betul-betul terealisasi," katanya.
Ia mengharapkan keberadaan Bandara JB Soedirman ke depan bermanfaat dalam menggerakkan perekonomian masyarakat dan bandara tersebut dibuat tidak hanya untuk Kabupaten Purbalingga, juga untuk seluruh kabupaten yang ada di Jawa Tengah bagian barat-selatan.
"Oleh karenanya dalam kesempatan kali ini, saya ingin mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Purbalingga dan seluruh masyarakat yang ada di seluruh Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen), eks-Keresidenan Banyumas untuk kita bersama-sama menyengkuyung keberadaan bandara ini, menghidupkan, memakmurkan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga," katanya.
Baca juga: Menanti deru pesawat lepas landas di Bandara JB Soedirman Purbalingga
Baca juga: Bandara JB Soedirman diharapkan dongkrak perekonomian Purbalingga