Purwokerto (ANTARA) - Global Zakat-Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Purwokerto menyalurkan bantuan bagi warga terdampak kebijakan larangan mudik khususnya para pedagang kecil, petugas kebersihan, dan pramuantar (porter) di Terminal Bus Bulupitu, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Penyaluran bantuan berupa paket sembako untuk 130 orang penerima manfaat tersebut dilakukan secara langsung oleh Global Zakat-ACT Purwokerto di Lantai 2 Terminal Bus Tipe A Bulupitu Purwokerto, Senin.
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Tim Program Global Zakat-ACT Cabang Purwokerto Rama Ferdiansyah mengatakan pandemi COVID-19 memberi dampak amat besar pada sektor ekonomi dan sosial di dunia termasuk Indonesia, sehingga pemerintah resmi memperketat aktivitas perjalanan mudik lebaran tahun 2021.
"Dalam sebuah edaran pemerintah memperluas periode pengetatan dan persyaratan bepergian," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan kebijakan tersebut tentu saja menimbulkan serangkaian konsekuensi bagi sektor yang sangat bergantung pada mobilitas publik.
Dengan demikian, kata dia, sektor transportasi darat seperti kereta api dan bus, transportasi laut, maupun transportasi udara masih akan tekor.
"Selama periode larangan mudik Lebaran 2021, pendapatan operator bus terancam nihil dan aksi pengembalian tiket juga marak terjadi. Pembatasan aktivitas mobilitas publik ini tentu saja juga berdampak kepada para porter yang ada di terminal dan stasiun," katanya.
Menurut dia, hal itu juga berdampak pada warga terminal, baik petugas kebersihan, pedagang kecil, dan pramuantar khususnya di Terminal Bus Bulupitu Purwokerto karena tempat tersebut menjadi sangat sepi.
Baca juga: ACT Tegal salurkan modal usaha pada warga lansia
Terkait dengan kondisi tersebut, Rama mengatakan Global Zakat-ACT Cabang Purwokerto menyikapinya dengan menyalurkan bantuan berupa paket sembako kepada 130 orang penerima manfaat yang terdiri atas petugas kebersihan, pedagang kecil, dan pramuantar.
"Alhamdulillah, selama satu bulan Ramadhan, kami tidak henti-hentinya menyalurkan bantuan terutama kebutuhan pangan, yaitu sembako, santunan, ifthar, dan lain lain yang merupakan bagian dari program Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan. Kali ini ada beras Zakat dari Muzaki Banyumas Raya yang telah mengamanahkanya kepada Global Zakat–ACT Purwokerto untuk disalurkan kepada 130 penerima manfaat, terdiri atas pedagang kecil, petugas kebersihan, dan porter," katanya .
Pengelola Administrasi Perkantoran Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto Ahmad Yusuf Ismail menyampaikan terima kasih atas kepedulian Global Zakat-ACT Cabang Purwokerto kepada warga terminal.
"Alhamdulillah, kami sampaikan terima kasih banyak atas bantuannya dari ACT dan sangat mengena sekali kepada teman-teman di terminal yang sangat terdampak COVID-19 ini. Semoga kebaikan donatur dan tim ACT dapat dihitung sebagai pahala kebaikan, semoga selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja," katanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Kecil Terminal Bus Bulupitu Zainudin mengatakan pandemi COVID-19 telah menyebabkan kondisi warga terminal sangat memrihatinkan.
Menurut dia, hal itu disebabkan pintu tengah terminal ditutup dan ditambah dengan adanya kebijakan larangan mudik.
"Saat ini modal para pedagang sudah habis karena dagangannya tidak laku, sehingga banyak yang tidak bisa berjualan. Dengan adanya bantuan dari ACT bisa menyegarkan dan menambah semangat lagi para pedagang yang terpuruk. Selama ini belum pernah ada bantuan dan baru pernah kali ini yang datang dari ACT, kami ucapkan banyak terima kasih," katanya.
Baca juga: Berikan kebahagiaan, ACT Purwokerto ajak puluhan anak yatim berwisata keliling kota
Baca juga: Awal Ramadhan, ACT Solo salurkan ribuan kilogram beras
Penyaluran bantuan berupa paket sembako untuk 130 orang penerima manfaat tersebut dilakukan secara langsung oleh Global Zakat-ACT Purwokerto di Lantai 2 Terminal Bus Tipe A Bulupitu Purwokerto, Senin.
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Tim Program Global Zakat-ACT Cabang Purwokerto Rama Ferdiansyah mengatakan pandemi COVID-19 memberi dampak amat besar pada sektor ekonomi dan sosial di dunia termasuk Indonesia, sehingga pemerintah resmi memperketat aktivitas perjalanan mudik lebaran tahun 2021.
"Dalam sebuah edaran pemerintah memperluas periode pengetatan dan persyaratan bepergian," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan kebijakan tersebut tentu saja menimbulkan serangkaian konsekuensi bagi sektor yang sangat bergantung pada mobilitas publik.
Dengan demikian, kata dia, sektor transportasi darat seperti kereta api dan bus, transportasi laut, maupun transportasi udara masih akan tekor.
"Selama periode larangan mudik Lebaran 2021, pendapatan operator bus terancam nihil dan aksi pengembalian tiket juga marak terjadi. Pembatasan aktivitas mobilitas publik ini tentu saja juga berdampak kepada para porter yang ada di terminal dan stasiun," katanya.
Menurut dia, hal itu juga berdampak pada warga terminal, baik petugas kebersihan, pedagang kecil, dan pramuantar khususnya di Terminal Bus Bulupitu Purwokerto karena tempat tersebut menjadi sangat sepi.
Baca juga: ACT Tegal salurkan modal usaha pada warga lansia
Terkait dengan kondisi tersebut, Rama mengatakan Global Zakat-ACT Cabang Purwokerto menyikapinya dengan menyalurkan bantuan berupa paket sembako kepada 130 orang penerima manfaat yang terdiri atas petugas kebersihan, pedagang kecil, dan pramuantar.
"Alhamdulillah, selama satu bulan Ramadhan, kami tidak henti-hentinya menyalurkan bantuan terutama kebutuhan pangan, yaitu sembako, santunan, ifthar, dan lain lain yang merupakan bagian dari program Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan. Kali ini ada beras Zakat dari Muzaki Banyumas Raya yang telah mengamanahkanya kepada Global Zakat–ACT Purwokerto untuk disalurkan kepada 130 penerima manfaat, terdiri atas pedagang kecil, petugas kebersihan, dan porter," katanya .
Pengelola Administrasi Perkantoran Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto Ahmad Yusuf Ismail menyampaikan terima kasih atas kepedulian Global Zakat-ACT Cabang Purwokerto kepada warga terminal.
"Alhamdulillah, kami sampaikan terima kasih banyak atas bantuannya dari ACT dan sangat mengena sekali kepada teman-teman di terminal yang sangat terdampak COVID-19 ini. Semoga kebaikan donatur dan tim ACT dapat dihitung sebagai pahala kebaikan, semoga selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja," katanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Kecil Terminal Bus Bulupitu Zainudin mengatakan pandemi COVID-19 telah menyebabkan kondisi warga terminal sangat memrihatinkan.
Menurut dia, hal itu disebabkan pintu tengah terminal ditutup dan ditambah dengan adanya kebijakan larangan mudik.
"Saat ini modal para pedagang sudah habis karena dagangannya tidak laku, sehingga banyak yang tidak bisa berjualan. Dengan adanya bantuan dari ACT bisa menyegarkan dan menambah semangat lagi para pedagang yang terpuruk. Selama ini belum pernah ada bantuan dan baru pernah kali ini yang datang dari ACT, kami ucapkan banyak terima kasih," katanya.
Baca juga: Berikan kebahagiaan, ACT Purwokerto ajak puluhan anak yatim berwisata keliling kota
Baca juga: Awal Ramadhan, ACT Solo salurkan ribuan kilogram beras