Banjarnegara (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah terus menggencarkan sosialisasi mengenai pemilu kepada para pemilih pemula yang ada di wilayah setempat guna meningkatkan angka partisipasi di tengah masyarakat.

"KPU Banjarnegara bersama Badan Kesbangpol Banjarnegara tengah gencar melakukan pendidikan pemilih kepada masyarakat dengan menyasar para pemilih pemula, pemilih muda dan segmen keluarga," kata anggota KPU Kabupaten Banjarnegara M Syarif SW, di Banjarnegara, Jumat.

Dia mencontohkan, pihaknya baru saja melakukan kegiatan sosialisasi di Sanggar Pramuka dengan sasaran generasi muda.

Baca juga: Tingkatkan partisipasi pemilih, KPU Purbalingga wacanakan program pendidikan pemilih

"Generasi muda yang merupakan pemilih pemula dan calon pemilih menjadi sasaran karena pada pemilu mendatang jumlah mereka akan sangat besar sehingga relevan menjadi sasaran pendidikan pemilih," katanya.

Pihaknya berharap para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa ini akan dapat berperan aktif dalam pelaksanaan pemilu.

"Saat tahapan pemilu nantinya digelar, para pemuda dapat berperan tidak hanya sebatas menyalurkan hak pilihnya di TPS. Namun juga dapat menjadi penyelenggara pemilu. Misalkan di tingkat kecamatan sebagai PPK, di tingkat desa atau kelurahan sebagai PPS dan di TPS sebagai KPPS," katanya.

Selain itu, kata dia, dalam tahapan sosialisasi, generasi muda juga dapat berpartisipasi sebagai relawan demokrasi.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ahmad Sabiq mengingatkan perlunya mengintensifkan program pendidikan pemilih guna meningkatkan angka partisipasi masyarakat.

"Pendidikan pemilih bertujuan untuk memberikan bekal kognisi yang memadai tentang politik, guna menumbuhkan kesadaran dan pemahaman dari calon pemilih untuk memenuhi peran kewarganegaraan dalam menyukseskan pesta demokrasi," katanya.

Dia mengatakan program pendidikan pemilih sangat strategis bagi suksesnya pesta demokrasi.

"Karena pesta demokrasi yang berkualitas bukan hanya ditentukan oleh proses pemilihan yang transparan, jujur dan adil namun juga tidak bisa dilepaskan dari adanya pemilih yang berkualitas. Yakni pemilih yang sadar akan arti penting dirinya dalam pemilu," katanya.

Karena itu, kata dia, program pendidikan pemilih perlu terus diintensifkan secara berkala.

Kendati demikian dia juga mengingatkan bahwa program pendidikan pemilih harus dilaksanakan dengan tepat sasaran guna mencapai tujuan yang diharapkan.

Baca juga: Tingkatkan partisipasi pemilih, KPU dan Diskominfo Batang lakukan edukasi politik masyarakat
 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024