Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga, Jawa Tengah Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan bahwa uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di wilayah ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Uji coba PTM secara terbatas dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, contohnya di SMPN 1 Purbalingga, mekanisme protokol kesehatan sudah baik, ada 101 murid yang mengikuti dengan mengenakan masker, pelindung wajah dan menerapkan jarak fisik," katanya di Purbalingga, Kamis.

Sebelum memulai PTM, kata dia, para guru dan siswa juga telah menjalani tes usap yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Purbalingga.

"Setelah hasil tes keluar dan semuanya negatif baru mereka diperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka," katanya.

Proses pembelajaran tatap muka, tambah dia, berlangsung selama dua jam, yakni dimulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.

"Setelah selesai proses pembelajaran di sekolah maka para siswa akan diminta langsung pulang tidak boleh mampir-mampir," katanya.

Baca juga: Ganjar hadiahkan laptop kepada siswa SMPN 1 Mungkid yang lancar terangkan prokes PTM

Bupati menjelaskan, pada uji coba tahap pertama ini ada lima sekolah yang ditunjuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melaksanakan PTM.

"Sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Tengah memang dalam satu pekan mulai 5 april lalu dimulai uji coba PTM. Di Purbalingga ada lima sekolah, di antaranya SMPN 1 Purbalingga, MAN Purbalingga, SMKN 2 Purbalingga, SMAN 1 Bobotsari dan MTsN 2 Purbalingga," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono mengatakan pihaknya sebelumnya juga telah melaksanakan vaksinasi bagi guru menjelang pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka.

"Guru-guru di sejumlah sekolah yang akan menjadi lokasi pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka telah mendapatkan vaksinasi," katanya.

Dia juga mengingatkan agar pelaksanaan uji coba PTM terbatas benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah penyebaran COVID-19.

Sosialisasi mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan, kata dia, terus dilakukan hingga hari ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat.

Dia berharap dengan program vaksinasi yang diiringi disiplin protokol kesehatan akan dapat mempercepat penanganan pandemi COVID-19 di wilayah ini.

"Mari bersama-sama menyukseskan program vaksinasi COVID-19," katanya.

Baca juga: Dukung PTM, DPRD Jateng minta sekolah dan orang tua taati prokes
Baca juga: Lulus pemeriksaan, sekolah pelaksana uji coba PTM di Surakarta bertambah
Baca juga: Sekolah di Kudus berharap PTM direalisasikan Juli 2021


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024