Purwokerto (ANTARA) - Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Endiyono yang berkolaborasi dengan Yudha H Utomo dari Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur mematenkan Modul Panduan Alogaritma Bantuan Hidup Dasar Metode AMBYAR AE.
"Modul pembelajaran algoritma bantuan hidup dasar atau BHD dengan metode AMBYAR AE ini disusun untuk memudahkan dalam urut-urutan BHD," kata Endiyono di Purwokerto, Rabu.
Ia mengatakan metode AMBYAR AE merupakan urutan yang terdiri atas A berupa aman diri sendiri, lingkungan, dan pasien, M berupa menepuk bahu korban umtuk memeriksa respons korban, B berupa berusaha meminta bantuan medis/ambulans.
Baca juga: Prodi Teknik Laboratorium Medik UMP gelar sumpah profesi
Selanjutnya, Y berupa yakinkan nadi karotis tidak teraba, A berupa amati dan perhatikan pergerakan dada, R berupa resusitasi jantung paru diberikan jika korban tidak teraba nadi dan tidak bernapas, A berupa Automatic External Defibrillator (AED) diambil segera jika tersedia, dan E berupa Evaluasi respon dilakukan setiap 2 menit.
"Mnemonic berasal dari bahasa Yunani, Mnemosyne, yang berarti Dewi Memori. Yang dimaksud Mnemonic adalah menghafalkan sesuatu dengan bantuan. Bantuan tersebut bisa berupa singkatan, pengandaian dengan benda, atau "linking", mengingat sesuatu berdasarkan hubungan dengan suatu hal lain," jelasnya.
BHD atau Basic Life Support (BLS), lanjut Endiyono, adalah sekumpulan rangkaian tindakan yang dilakukan bertujuan untuk merangsang, mengembalikan, serta mempertahankan fungsi jantung maupun paru pada korban henti jantung dan henti napas.
"Tindakan ini terdiri atas pemberian kompresi dada dan bantuan pernapasan. Penggunaan metode AMBYAR AE memudahkan untuk mengingat urutan-urutan dalam melakukan resusitasi jantung paru,” pungkasnya. (tgr)
Baca juga: FH UMP gelar talkshow bertajuk Hukum dan HAM
Baca juga: Rektor UMP: Vaksinasi merupakan harapan besar dari sekian jalur ikhtiar
"Modul pembelajaran algoritma bantuan hidup dasar atau BHD dengan metode AMBYAR AE ini disusun untuk memudahkan dalam urut-urutan BHD," kata Endiyono di Purwokerto, Rabu.
Ia mengatakan metode AMBYAR AE merupakan urutan yang terdiri atas A berupa aman diri sendiri, lingkungan, dan pasien, M berupa menepuk bahu korban umtuk memeriksa respons korban, B berupa berusaha meminta bantuan medis/ambulans.
Baca juga: Prodi Teknik Laboratorium Medik UMP gelar sumpah profesi
Selanjutnya, Y berupa yakinkan nadi karotis tidak teraba, A berupa amati dan perhatikan pergerakan dada, R berupa resusitasi jantung paru diberikan jika korban tidak teraba nadi dan tidak bernapas, A berupa Automatic External Defibrillator (AED) diambil segera jika tersedia, dan E berupa Evaluasi respon dilakukan setiap 2 menit.
"Mnemonic berasal dari bahasa Yunani, Mnemosyne, yang berarti Dewi Memori. Yang dimaksud Mnemonic adalah menghafalkan sesuatu dengan bantuan. Bantuan tersebut bisa berupa singkatan, pengandaian dengan benda, atau "linking", mengingat sesuatu berdasarkan hubungan dengan suatu hal lain," jelasnya.
BHD atau Basic Life Support (BLS), lanjut Endiyono, adalah sekumpulan rangkaian tindakan yang dilakukan bertujuan untuk merangsang, mengembalikan, serta mempertahankan fungsi jantung maupun paru pada korban henti jantung dan henti napas.
"Tindakan ini terdiri atas pemberian kompresi dada dan bantuan pernapasan. Penggunaan metode AMBYAR AE memudahkan untuk mengingat urutan-urutan dalam melakukan resusitasi jantung paru,” pungkasnya. (tgr)
Baca juga: FH UMP gelar talkshow bertajuk Hukum dan HAM
Baca juga: Rektor UMP: Vaksinasi merupakan harapan besar dari sekian jalur ikhtiar