Temanggung (ANTARA) - Politeknik Bumi Akpelni Semarang dalam pengabdian masyarakat melakukan bakti sosial pengobatan gratis dan pembagian paket kebutuhan pokok (sembako) bagi warga miskin di Desa Morobongo, Jumo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Direktur Politeknik Bumi Akpelni Cahya Fajar Budi Hartanto di Temanggung, Rabu, mengatakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat tersebut, pihaknya juga melakukan pelatihan bahasa inggris, pelatihan pemberdayaan ekonomi, membantu alat pertanian, dan membantu timbangan bagi pedagang.
Ia menuturkan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi selain mengajar dan penelitian.
Baca juga: PTK dorong lulusan Akpelni makin berkompeten
Menurut dia selama ini pengabdian masyarakat yang dilakukan Politeknik Bumi Akpelni terkesan hanya di daerah pesisir terus, seperti Kendal dan Pati.
"Padahal sekarang kalau bicara rantai pasok logistik sudah tidak hanya di pelabuhan, tetapi dari hulu ke hilir harus mulai dikerjakan maka kami memilih desa ini. Selain itu juga karena memang banyak taruna kami dari daerah Temanggung," katanya.
Ke depan, katanya, pihaknya sudah ada pembicaraan dengan Bappeda Kabupaten Temanggung nanti kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan berkesinambungan minimal berlangsung selama 3 tahun.
"Jadi sakarang ini awalnya untuk melihat dulu apa kebutuhan masyarakat dan di Bappeda sudah ada pemetaan untuk desa-desa yang memerlukan pendampingan," katanya.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Temanggung Surip Irianto menyampaikan di Bidang Penelitian dan Pengembangan salah satu tupoksinya adalah mengadakan kerja sama dengan pihak ketiga.
Pihak ketiganya salah satunya adalah unsur dari perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta.
Menurut dia selama pandemi ini memang diberlakukan beberapa aturan terhadap kerja sama, antara lain tetap menjaga protokol kesehatan, kemudian pengabdian masyarakat harus tematik sehingga jelas apa yang diperlukan desa dan tidak hanya dilakukan satu kali sehingga bisa berkesinambungan agar benar-benar bermanfaat untuk masyarakat.
Baca juga: Wali Kota Inginkan Semarang Jadi Poros Maritim
Direktur Politeknik Bumi Akpelni Cahya Fajar Budi Hartanto di Temanggung, Rabu, mengatakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat tersebut, pihaknya juga melakukan pelatihan bahasa inggris, pelatihan pemberdayaan ekonomi, membantu alat pertanian, dan membantu timbangan bagi pedagang.
Ia menuturkan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi selain mengajar dan penelitian.
Baca juga: PTK dorong lulusan Akpelni makin berkompeten
Menurut dia selama ini pengabdian masyarakat yang dilakukan Politeknik Bumi Akpelni terkesan hanya di daerah pesisir terus, seperti Kendal dan Pati.
"Padahal sekarang kalau bicara rantai pasok logistik sudah tidak hanya di pelabuhan, tetapi dari hulu ke hilir harus mulai dikerjakan maka kami memilih desa ini. Selain itu juga karena memang banyak taruna kami dari daerah Temanggung," katanya.
Ke depan, katanya, pihaknya sudah ada pembicaraan dengan Bappeda Kabupaten Temanggung nanti kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan berkesinambungan minimal berlangsung selama 3 tahun.
"Jadi sakarang ini awalnya untuk melihat dulu apa kebutuhan masyarakat dan di Bappeda sudah ada pemetaan untuk desa-desa yang memerlukan pendampingan," katanya.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Temanggung Surip Irianto menyampaikan di Bidang Penelitian dan Pengembangan salah satu tupoksinya adalah mengadakan kerja sama dengan pihak ketiga.
Pihak ketiganya salah satunya adalah unsur dari perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta.
Menurut dia selama pandemi ini memang diberlakukan beberapa aturan terhadap kerja sama, antara lain tetap menjaga protokol kesehatan, kemudian pengabdian masyarakat harus tematik sehingga jelas apa yang diperlukan desa dan tidak hanya dilakukan satu kali sehingga bisa berkesinambungan agar benar-benar bermanfaat untuk masyarakat.
Baca juga: Wali Kota Inginkan Semarang Jadi Poros Maritim