Semarang, ANTARA JATENG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkeinginan mengembalikan kembali kejayaan Kota Semarang sebagai poros maritim Indonesia.

"Semarang merupakan salah satu kota memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan maritim di Indonesia, khususnya Pulau Jawa," katanya di Semarang, Selasa.

Hal itu diungkapkannya saat seminar bertema "Peran Kota Semarang Dalam Pembangunan Sektor Maritim Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia" di Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (Akpelni) Semarang.

Politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Hendi itu, mengatakan jejak kejayaan Semarang sebagai poros maritim terlihat dari beberapa bangunan yang masih ada, seperti mercusuar.

"Mercusuar yang diberi nama Willem III di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, sudah ada sejak 1884 sebagai pemandu kapal yang akan merapat di Semarang," katanya.

Bangunan mercusuar setinggi 30 meter itu, kata dia, menjadi saksi sejarah betapa pentingnya peran Semarang sebagai pintu gerbang distribusi gula dunia kala itu.

Tak hanya itu, Hendi menjelaskan jejak kejayaan Semarang juga terlihat dari berdirinya Patung Laksamana Cheng Ho di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang.

"Patung itu untuk mengenang Laksmana Cheng Ho yang pernah singgah di Semarang, sekaligus menjadi bukti Semarang adalah bagian penting dari jalur sutra," katanya.

Jalur sutra, kata dia, merupakan sebutan jalur perdagangan melalui laut yang dilalui bangsa Tiongkok pada zaman dahulu untuk membawa komoditas utama sutra.

"Jalur laut itu kemudian berkembang sebagai jalan masuk terjadinya pertukaran budaya, ekonomi, dan politik di daerah yang dilalui jalur tersebut," katanya.

Oleh karena itu, ia menegaskan seluruh warga Kota Semarang harus bergerak bersama untuk menghidupkan kembali Semarang sebagai poros maritim Indonesia.

Pemerintah kota, kata Hendi, berkomitmen penuh untuk merealisasikannya, dimulai dari upaya mencegah abrasi, pembangunan infrastruktur pesisir, penanggulangan banjir, hingga penataan permukiman di pesisir.

Senada dengan itu, Direktur Akpelni Semarang Capt. Achmad Sulistyo mendukung tekad Semarang itu dengan mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul dalam perniagaan maritim.

"Di Kota Semarang sekarang ini ada sembilan institusi pendidikan maritim, sama banyaknya dengan di Jakarta. Tetapi, Jakarta kan provinsi, sementara Semarang skalanya kota," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024