Solo, Jateng (ANTARA) - SMP Negeri 13 Surakarta, Provinsi Jawa Tengah mulai melakukan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya dilakukan mulai bulan Juli 2021.

"Hari ini adalah simulasi PTM yang pertama, yang datang adalah siswa kelas 9 nomor absen 1-16 yang sudah dapat izin dari orang tua, sedangkan besok (yang mengikuti simulasi) adalah siswa kelas 9 dengan nomor absen 17-32," kata Kepala SMPN 13 Surakarta Kucisti Ike Rernaningtyas Surya Putro di Solo, Rabu.

Ia mengatakan izin orang tua masing-masing siswa tersebut harus dibuktikan dengan adanya surat pernyataan bahwa mereka benar mengizinkan anak mengikuti PTM. Selain itu, orang tua wajib mengantar dan menjemput anak masing-masing saat pelaksanaan PTM.

Baca juga: SMP di Temanggung simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah
Baca juga: 17 sekolah Kota Magelang simulasi pembelajaran tatap muka

"Selain itu, mereka yang mengikuti PTM ini harus berada atau bertempat tinggal di zona hijau COVID-19," katanya.

Menurut dia, sejauh ini hampir seluruh orang tua mengizinkan anak mereka untuk mengikuti PTM.

"Sekitar 95 persen orang tua setuju, ada yang belum setuju, ada yang setuju tetapi tidak bisa antar jemput jadi kami tidak mengizinkan masuk, karena bagaimanapun juga antar jemput wajib dilakukan untuk memastikan anak-anak sampai di sekolah dengan aman dan ini merupakan bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anak untuk ikut menyukseskan PTM dengan tetap menjaga protokol kesehatan, diutamakan adalah kesehatan," katanya.

Ia mengatakan pelaksanaan PTM sendiri akan dimulai pada Senin (22/3). Menurut dia, teknisnya pelaksanaan PTM akan dilakukan secara bergantian, yaitu satu minggu pertama oleh 50 persen siswa dengan nomor absen 1-16, satu minggu kedua oleh 50 persen siswa dengan nomor absen 17-32, dan minggu ketiga diharapkan seluruh siswa kelas sembilan sudah mengikuti PTM.

"Selain itu, di minggu ketiga ini kelas delapan dimulai fase satu (absen 1-16), begitu seterusnya. Di akhir semester harapannya anak-anak bisa melakukan tatap muka, tidak lagi daring," katanya.

Meski pada pelaksanaan PTM di tahap awal baru melibatkan sebagian siswa, dikatakannya, siswa yang berada di rumah juga tetap mengikuti pembelajaran melalui daring dengan memanfaatkan aplikasi GMeet.

Sementara itu, pada simulasi tersebut para pengajar akan lebih menekankan pada konten pembelajaran literasi.

"Paling tidak anak masuk, membaca, dan membuat resum karena yang terjadi saat ini saat belajar di rumah anak kurang dari sisi literasi. Dengan literasi ini harapannya anak mampu belajar baik secara mandiri maupun dengan bimbingan guru, baik secara daring maupun PTM," demikian  Kucisti Ike Rernaningtyas Surya Putro.

Baca juga: Tujuh sekolah di Jateng simulasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka


Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024