Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengusulkan bantuan bibit tanaman padi untuk lahan sawah seluas 5.200 hektare kepada Pemerintah Pusat karena terdampak banjir hingga mengakibatkan tanaman padi petani mengalami puso.

"Dari lahan tanaman padi seluas 5.200 hektare yang terdampak banjir, wilayah terparah meliputi Kecamatan Jakenan, Gabus, serta Sukolilo," kata Bupati Pati Haryanto di sela-sela penyerahan bantuan bibit tanaman padi di Balai Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Pati, Senin.

Ia mengakui dari usulan seluas 5.200 hektare, bantuan benih padi yang diterima dari pusat baru 69 ton yang diperuntukkan untuk lahan seluas 2.270 hektare sehingga masih kurang.

Bantuan benih tanaman padi yang diterima, langsung diserahkan kepada petani melalui kelompok tani di sejumlah desa terdampak mengingat petani sudah menyiapkan masa tanam. Jika pembagian benihnya lewat satu atau dua pekan, maka tidak ada artinya.

Haryanto mengajak kepada petani agar tetap semangat dan tidak perlu bersedih, karena banjir ini merupakan musibah yang terjadi bukan hanya di Kabupaten Pati namun juga melanda daerah-daerah lain.

Bencana banjir di Kabupaten Pati, kata dia, bisa diatasi jika memang ada kemauan dan upaya dari Pemerintah Pusat untuk menormalisasi sungai dari hulu sampai hilir.

"Jadi normalisasi itu tidak bisa sepotong-sepotong, harus menyeluruh. Nanti juga akan ada penampungan-penampungan air untuk irigasi. Konsepnya memang seperti itu," ujarnya.

Dengan adanya normalisasi secara tuntas, nantinya petani di bantaran Sungai Juwana dimungkinkan bisa panen tiga kali sehingga menambah pemasukan petani.

Pada kesempatan tersebut, petani disarankan untuk ikut asuransi melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang memberikan jaminan atas lahan garapan petani ketika dilanda banjir atau serangan hama.

Keberadaan program asuransi tersebut juga sangat bermanfaat, terutama bagi petani yang lahan garapannya berada di daerah rawan bencana banjir. Sedangkan biaya preminya juga sangat murah karena disubsidi pemerintah.

Tanaman padi petani yang rusak total, maka klaim asuransinya bisa mencapai Rp6 juta per hektarenya. Sementara yang rusak sebagian disesuaikan luasan tanaman padinya yang rusak. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024