Wonosobo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan menggelar lomba inovasi antarunit pelayanan publik.

Kepala Bagian Organisasi Setda Pemkab Wonosobo Harti di Wonosobo, Rabu, mengatakan Pemerintah Kabupaten Wonosobo kembali menggelar lomba inovasi pelayanan publik bertajuk "Innovation to Action 2021".

Sebagaimana pelaksanaan lomba inovasi pada tahun-tahun sebelumnya, Pemkab Wonosobo terus berupaya untuk memacu dan memicu persaingan positif antarunit pelayanan publik.

"Selain itu, tujuan dari Innovation 2021 ini untuk mendorong unit penyelenggaraan pelayanan publik dapat mereplikasi jenis-jenis inovasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka serta mampu memecahkan permasalahan pelayanan melalui kegiatan yang inovatif," katanya.

Melalui kemampuan untuk melakukan terobosan tersebut, pihaknya optimistis penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Wonosobo secara kualitas akan terus meningkat.

Baca juga: Inovasi pelayanan publik di daerah raih penghargaan dari Gubernur Jateng

Ia menyampaikan untuk penilaian atas karya-karya inovatif tersebut, panitia penyelenggara menghadirkan dewan juri yang kompeten di bidang mereka masing-masing, salah satunya penasihat transformasi administrasi penguatan inovasi (GIZ) Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Ada lima juri yang terlibat dalam penilaian lomba inovasi layanan publik ini, yaitu Bupati Wonosobo 2005-2015 Abdul Kholiq Arif, mantan jurnalis Suara Merdeka Sudarman, dosen Fakultas Ekonomi Unsiq Elfan Kaukab, Kepala Bidang Bina Program dan Pengembangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo Lintang Esti Pramanasari, dan penasihat Pemprov Jawa Timur dalam bidang transformasi administrasi penguatan inovasi Redhi Setiadi," katanya.

Harti mengatakan mereka memiliki integritas dan kompetensi untuk menilai setiap hasil karya secara objektif sehingga diharapkan mampu memberikan penilaian yang akurat, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Terkait dengan jenis-jenis inovasi yang diajukan dalam penilaian, ia menyebut ada 20 peserta dari beragam latar belakang layanan publik.

"Secara kategori, kami membagi jenis layanan di bidang kesehatan, pendidikan, dan bidang ekonomi, namun pada realisasinya ternyata cukup banyak ragam inovasi pelayanan yang mendaftar," katanya.

Menurut dia, titik berat penilaian lebih kepada apakah inovasi tersebut memiliki unsur kebaruan atau memperkenalkan gagasan unik maupun pendekatan baru.

Selain itu, efektif atau memperlihatkan capaian nyata dan mampu menjawab permasalahan yang ada, berkelanjutan atau terdapat jaminan untuk terus dipertahankan, dapat direplikasi atau dicontoh dan diterapkan oleh perangkat daerah maupun unit pelayanan publik lainnya. 

Baca juga: Gendis Banyumas masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Nasional
Baca juga: Tiga inovasi pelayanan publik Wonosobo masuk Top 99
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024