Semarang (ANTARA) - Bagaimana rasanya disuntik vaksin COVID-19? Kalau Anda masih ragu bahkan cemas, buang jauh ketakutan ditembus jarum suntik kecil untuk memasukkan vaksin penting tersebut.
Rasa sakit itu hanya setara digigit semut merah kecil. Itu pun hanya berlangsung sekian detik. Bahkan jauh lebih menyengat, njarem, dan lama ketika dicoblos jarum suntik pada saat menjalani tes cepat serologi.
Setelah mengikuti screening mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, tensi darah, wawancara mengenai riwayat penyakit, saya kemudian tinggal menunggu giliran disuntik.
Baca juga: Jawa Tengah mulai vaksinasi COVID-19 tahap kedua
Meski tekanan darah saya nisbi tinggi, petugas medis menyatakan tidak masalah untuk disuntik vaksin COVID-19 produksi Sinovac. Tidak ada rasa njarem atau muncul gejala "aneh" setelah disuntik.
Sejak Senin (22/2) pagi hingga sore, ratusan PNS menjalani vaksin COVID-19 di Gedung Pemprov Jateng. Selain itu, sejumlah wartawan terdaftar anggota PWI Provinsi Jawa Tengah juga mendapat giliran disuntik untuk tahap pertama.
Justru ada yang bikin agak kikuk karena saat saya disuntik COVID-19 disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ada pula rekan wartawan yang memotret sambil meledek. "Jangan menangis, Mas. Ada Pak Ganjar di depan, lho."
Baca juga: Ganjar siapkan skenario distribusi vaksin COVID-19 tahap kedua
Setelah disuntik, saya menyatakan, "Benar, Pak, sama sekali tidak sakit."
"Halah.., tenane (yang benar)," ujar Ganjar tersenyum.
Setelah 3 jam disuntik vaksin, saya tidak mengalami gejala misalnya, demam, pusing, njarem di titik lengan suntikan, atau merasa lapar seperti pernah dialami beberapa orang yang sudah divaksin.
Kalau pun setelah disuntik saya merasa lapar, itu karena sejak pagi hingga siang saya memang belum (sempat) makan.
Baca juga: Surakarta terima 70.000 dosis vaksin Sinovac tahap kedua
Baca juga: 42.106 pelayan publik di Cilacap segera peroleh suntikan vaksin COVID-19
Rasa sakit itu hanya setara digigit semut merah kecil. Itu pun hanya berlangsung sekian detik. Bahkan jauh lebih menyengat, njarem, dan lama ketika dicoblos jarum suntik pada saat menjalani tes cepat serologi.
Setelah mengikuti screening mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, tensi darah, wawancara mengenai riwayat penyakit, saya kemudian tinggal menunggu giliran disuntik.
Baca juga: Jawa Tengah mulai vaksinasi COVID-19 tahap kedua
Meski tekanan darah saya nisbi tinggi, petugas medis menyatakan tidak masalah untuk disuntik vaksin COVID-19 produksi Sinovac. Tidak ada rasa njarem atau muncul gejala "aneh" setelah disuntik.
Sejak Senin (22/2) pagi hingga sore, ratusan PNS menjalani vaksin COVID-19 di Gedung Pemprov Jateng. Selain itu, sejumlah wartawan terdaftar anggota PWI Provinsi Jawa Tengah juga mendapat giliran disuntik untuk tahap pertama.
Justru ada yang bikin agak kikuk karena saat saya disuntik COVID-19 disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ada pula rekan wartawan yang memotret sambil meledek. "Jangan menangis, Mas. Ada Pak Ganjar di depan, lho."
Baca juga: Ganjar siapkan skenario distribusi vaksin COVID-19 tahap kedua
Setelah disuntik, saya menyatakan, "Benar, Pak, sama sekali tidak sakit."
"Halah.., tenane (yang benar)," ujar Ganjar tersenyum.
Setelah 3 jam disuntik vaksin, saya tidak mengalami gejala misalnya, demam, pusing, njarem di titik lengan suntikan, atau merasa lapar seperti pernah dialami beberapa orang yang sudah divaksin.
Kalau pun setelah disuntik saya merasa lapar, itu karena sejak pagi hingga siang saya memang belum (sempat) makan.
Baca juga: Surakarta terima 70.000 dosis vaksin Sinovac tahap kedua
Baca juga: 42.106 pelayan publik di Cilacap segera peroleh suntikan vaksin COVID-19