Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menerima sebanyak 7.000 vial atau 70.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac untuk program vaksinasi tahap kedua.
"Untuk tahap kedua ini rencananya akan diberikan kepada sasaran prioritas yaitu tenaga kesehatan, anggota TNI/Polri, pedagang di pasar, kelompok lanjut usia dan yang terkait pelayanan publik," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Minggu.
Dengan jumlah dosis tersebut, artinya jumlah penerima vaksin sebanyak 35.000 mengingat setiap penerima memperoleh dua dosis vaksin.
Ia mengatakan sama dengan tahap pertama, untuk pemberian vaksin tahap kedua ini juga dilakukan secara bertahap dan terjadwal. Selain itu, vaksin juga akan dilakukan di sebanyak 38 fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kota Solo.
Menurut dia, pedagang pasar menjadi salah satu prioritas karena pasar merupakan pusat keramaian dan kegiatan ekonomi. Ia mengatakan langkah tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Pihaknya memperkirakan secara keseluruhan untuk jumlah penerima vaksin pada tahap kedua ini mencapai sekitar 110.000 orang. Meski demikian, jumlah tersebut bisa bertambah karena saat ini pendataan masih terus dilakukan.
"Di antaranya data pedagang pasar tradisional dan kelompok lansia," katanya.
Sebelumnya, dikatakannya, untuk anggota TNI/Polri, Pemkot Surakarta mengambil data dari Polri dan TNI. Sedangkan guru mengambil data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kalau tokoh agama mengambilnya dari Kementerian Agama. Kemudian, data ditarik oleh Pusdatin dan dikirim ke Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) serta diverifikasi NIK-nya (nomor induk kependudukan)," katanya.
Ia mengatakan para calon penerima vaksin yang sudah terdaftar ini akan memperoleh pesan pendek berupa pemberitahuan termasuk jadwal pemberian vaksin.
Baca juga: Kota Surakarta mendata penerima vaksin tahap kedua
"Untuk tahap kedua ini rencananya akan diberikan kepada sasaran prioritas yaitu tenaga kesehatan, anggota TNI/Polri, pedagang di pasar, kelompok lanjut usia dan yang terkait pelayanan publik," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Minggu.
Dengan jumlah dosis tersebut, artinya jumlah penerima vaksin sebanyak 35.000 mengingat setiap penerima memperoleh dua dosis vaksin.
Ia mengatakan sama dengan tahap pertama, untuk pemberian vaksin tahap kedua ini juga dilakukan secara bertahap dan terjadwal. Selain itu, vaksin juga akan dilakukan di sebanyak 38 fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kota Solo.
Menurut dia, pedagang pasar menjadi salah satu prioritas karena pasar merupakan pusat keramaian dan kegiatan ekonomi. Ia mengatakan langkah tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Pihaknya memperkirakan secara keseluruhan untuk jumlah penerima vaksin pada tahap kedua ini mencapai sekitar 110.000 orang. Meski demikian, jumlah tersebut bisa bertambah karena saat ini pendataan masih terus dilakukan.
"Di antaranya data pedagang pasar tradisional dan kelompok lansia," katanya.
Sebelumnya, dikatakannya, untuk anggota TNI/Polri, Pemkot Surakarta mengambil data dari Polri dan TNI. Sedangkan guru mengambil data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kalau tokoh agama mengambilnya dari Kementerian Agama. Kemudian, data ditarik oleh Pusdatin dan dikirim ke Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) serta diverifikasi NIK-nya (nomor induk kependudukan)," katanya.
Ia mengatakan para calon penerima vaksin yang sudah terdaftar ini akan memperoleh pesan pendek berupa pemberitahuan termasuk jadwal pemberian vaksin.
Baca juga: Kota Surakarta mendata penerima vaksin tahap kedua